kievskiy.org

Krisis TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Ingatkan Kota-Kabupaten agar Mengelola Sampah dari Hulu

Sejumlah pemulung terpaksa tetap bekerja di area tumpukan sampah TPA Sarimukti yang telah terbakar demi menyambung hidup di kawasan Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 4 September 2023.
Sejumlah pemulung terpaksa tetap bekerja di area tumpukan sampah TPA Sarimukti yang telah terbakar demi menyambung hidup di kawasan Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 4 September 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Penanganan darurat sampah di TPA Sarimukti akan berakhir pada 25 September 2023 mendatang. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong empat kota dan kabupaten untuk sungguh-sungguh berkomitmen menyelesaikan sampah dari hulu.

"Penanganan sampah ini periode darurat sampai 25 September ini terus diupayakan supaya terselesaikan dengan baik. Dikoordinasikan dengan Pak Sekda dan juga Pak Pj Wali Kota Bandung (misalnya) kami sudah menginstruksikan seluruh camat sampai lurah untuk mulai memilah sampah dari rumah," ujar Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 20 September 2023.

Menurut dia, saat ini sudah mulai terlihat kota kabupaten mengurangi kiriman sampah ke Sarimukti.

"Sarimukti sudah semakin baik untuk pemadamannya. Saat ini hanya 50 persen sampah yang dikirimkan dari kota KBB, Kabupaten Bandung, Cimahi, Kota Bandung. Mereka harus berkomitmen untuk mengurangi dari awal," ucapnya.

Baca Juga: Pemulung di TPS Darurat Sarimukti Dilarang Pungut Sampah, Bantuan Pemerintah Dipertanyakan

Sementara, berdasarkan catatan UPTD Pengelolaan Sampah Tingkat Regional (PSTR) Provinsi Jawa Barat per 20 September 2023 di zona buang sementara, sisa kuota sampah Kota Bandung sebesar 10.298 ton, Kota Cimahi 1.842 ton, Kabupaten Bandung 1.649 ton, dan Kabupaten Bandung Barat 1.533 ton.

Di sisi lain, Bey mengatakan untuk TPPAS Legok Nangka, sekarang masih dalam proses KPBU Groundbreaking pada November 2024.

"Kami ingin dimajukan (groundbreaking) Ini masih terus dibahas dengan tim. Tim dari Pemprov dengan konsorsium, rapat seminggu 2 kali supaya bisa dimajukan 6 bulan sebelumnya," ucapnya.

Sementara untuk TPPAS Lulut Nambo fase 1 akan menerima 50 ton sampah pada akhir tahun ini untuk diolah jadi RDF.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat