kievskiy.org

Imbas Anak-anak SD Keracunan di Saguling, Pemkab Bandung Barat Awasi Jajan Sekolah

Seorang ibu tampak menunggui anaknya yang menjadi korban keracunan jajanan di sekolah berupa cimin di salah satu klinik di Saguling, Kabupaten Bandung Barat pekan lalu.
Seorang ibu tampak menunggui anaknya yang menjadi korban keracunan jajanan di sekolah berupa cimin di salah satu klinik di Saguling, Kabupaten Bandung Barat pekan lalu. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Imbas dari anak-anak SD keracunan di Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif meminta puskesmas-puskesmas proaktif mengawasi higienitas jajanan di sekolah.

“Untuk mengawasi betul jangan terjadi kejadian serupa. Saya harap kejadian kemarin itu yang terakhir,” ujarnya sebagaimana dilaporkan pada Senin, 2 Oktober 2023.

Arsan juga mengatakan peristiwa keracunan di Saguling yang menyebabkan 35 korban dirawat telah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Artinya semua pembiayaan korban keracunan ditanggung pemerintah daerah.

Arsan mengatakan persoalan keracunan ini tidak hanya ditangani oleh satu instansi. Ia meminta beberapa instansi yang berkaitan untuk menjalankan tugasnya antara lain dinas perdagangan, dinas pendidikan, dan dinas kesehatan.

Baca Juga: Kunjungi Anak-anak Korban Keracunan di Saguling KBB, Kapolres Cimahi Pastikan Kasusnya Tengah Diselidiki

Diakui Arsan, pengawasan untuk industri makanan sudah ada lembaga yang berwenang. Namun, untuk jajanan yang dijajakan di sekolah belum ada lembaga khusus.

“Oleh karena itu, saya minta Dinas Pendidikan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait penyediaan jajanan di sekolah,” ucapnya.

Sedangkan, Dinas Perdagangan membantu dari segi UMKM. Para pedagang tersebut, kata Arsan, tengah berupaya mencari nafkah kebutuhan sehari-hari. Ia mengatakan pemerintah daerah tidak boleh menghalang-halangi, tetapi membantu agar mereka bisa menyediakan jajanan yang terjaga sanitasinya.

Arsan juga akan meminta dinas yang berkaitan dengan UKM untuk melakukan pendataan khusus bagi pedagang di sekolah. Terutama yang tidak tergabung dengan kantin-kantin sekolah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat