kievskiy.org

Untuk Berantas Buta Huruf, Baru 177 Kolecer Terealisasi di 27 Kota-Kabupaten Jabar

KOTAK Literasi Cerdas (Kolecer) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga kabupaten/kota se-Jabar. Kini, masyarakat pun semakin asyik dan mudah meluangkan waktunya untuk membaca dengan hadirnya Kolecer di pusat-pusat keramaian setempat.*
KOTAK Literasi Cerdas (Kolecer) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga kabupaten/kota se-Jabar. Kini, masyarakat pun semakin asyik dan mudah meluangkan waktunya untuk membaca dengan hadirnya Kolecer di pusat-pusat keramaian setempat.* /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library) menjadi upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan budaya membaca dan literasi warga sekaligus memberantas buta huruf sejak 2018 lalu.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengatakan, pihaknya menargetkan 627 kecamatan di Jabar sudah tersentuh Kolecer.

Namun realisasinya baru 177 Kolecer yang tersebar di 27 kota kabupaten di Jabar, jadi belum semua kecamatan memiliki kolecer.

 Baca Juga: Puluhan Orang Tewas, Usai Coba Lindungi Hewan Ternak dari Kelompok MIlitan di Somalia

Meski demikian, kata dia, di lapangan sudah dimulai replikasi dari kabupaten kota misalnya Kabupaten Bekasi dengan Gempita atau gerakan masyarakat membaca pintar dan taqwa.

Jadi mereka punya target bukan hanya Kecamatan tapi sampai Kelurahan atau desa.

“Di sana juga ada kebijakan dari bupati. Setiap perusahaan diminta memfasilitasi Gempita jadi Gempita itu bahasa lain dari Kolecer semacam lemari-lemari perpustakaan dengan kebijakan itu diharapkan di setiap sudut itu ada lemari perpustakaan. Jadi sambil menunggu bisa baca-baca buku dan buku-buku yang tentunya ada yang fiksi maupun nonfiksi dan lain sebagainya. Kita siapkan buku-bukunya juga kolaborasi antara pemerintah kota kabupaten dan juga provinsi,”ujar Hadadi, Minggu, 6 September 2020.

 Baca Juga: Tak seperti Zinédine Zidane, Begini Cara Ryan Giggs Perlakukan Gareth Bale di Timnas Wales

Sementara itu, lanjut dia, untuk Candil itu tiap tahun ada pengadaan buku untuk dijadikan e-book.  Saat ini sudah ada 2.000-an judul yang disediakan Pemprov Jabar.

“Alhamdulillah kita sudah ada followernya yang sudah biasa membaca di Candiil. Kebanyakan adalah mahasiswa, dosen yang memanfaatkan. Tapi selama ini juga ada buku cerita ya memang untuk Candil ini perlu ada sosialisasi. Candil banyak dikunjungi tapi belum signifikan,”ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat