PIKIRAN RAKYAT - Ratusan warga di Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami kekurangan air bersih, dampak dari musim kemarau. Air yang bersumber dari lima mata air, berkurang debitnya. Bahkan di kampung yang paling ujung, yakni Kampung Cigalukguk, air tidak sampai.
Salah satu warga, Depita, menyebutkan sudah dua bulan terakhir warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Ia menyebutkan di kampungnya itu sudah diatur pembagian air bersih secara bergiliran.
“Namun, ketika giliran di RW saya, air malah tidak mengalir. Sehingga, kami terpaksa harus mengangkut air dari penampungan ke rumah,” ujarnya sebagaimana disampaikan kepada Pikiran Rakyat pada Selasa, 14 November 2023.
Depita mengatakan ia dan warga lainnya kesulitan juga untuk mendapatkan pasokan air yang cukup untuk kebutuhan mencuci. “Kalau saya diakalin saja. Mencuci baju pakai mesin cuci, giliran membilas, saya angkut ke penampungan air,” ujarnya.
Baca Juga: Curah Hujan di Bandung Barat Belum Signifikan, Petani Tunda Masa Tanam Padi
Hal yang sama dilakukan oleh Heni yang memilih beraktivitas mencuci baik baju maupun piring, langsung di tempat penampungan air. Ia mengungkapkan setiap keluarga tetap membayar iuran sebesar Rp5.000 tiap pekannya. Namun, air tidak diperbolehkan dialirkan langsung ke rumah.
“Jadi kami antre bergiliran mengambil air di penampungan air,” katanya.
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan berinisiatif membantu warga yang kekurangan air dengan mengangkut air dari penampungan air yang berada di kantor Desa Cibodas.
“Kami mulai hari ini membagikan air bersih. Karena musim hujan tidak menjamin warga mendapatkan air bersih,” kata salah satu relawan, Dodi Darmawan.