/photo/2023/11/22/2362034212.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Aksi sweeping pabrik dilakukan kalangan buruh di kawasan industri Kota Cimahi, Rabu, 22 November 2023. Mereka meminta buruh yang masih bekerja ikut aksi demo menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Cimahi 2024.
Massa buruh bergerak dari kawasan Jalan Gempol menuju Jalan Mahar Martanegara. Di tiap pintu pabrik, buruh menggedor agar mereka yang masih berada di dalam pabrik segera bergabung.
Sejumlah pabrik sudah mempersiapkan pegawainya ikut demo, namun sebagian pabrik lainnya harus digedor hingga akhirnya para pegawai keluar dari area pabrik sehingga memicu ketegangan antarburuh.
Koordinator aksi, Siti Eni, mengatakan, aksi sweeping terhadap pabrik dilakukan untuk mengajak para buruh agar ikut berjuang Upah Minimum Kota (UMK) Cimahi 2024 naik sesuai tuntutan buruh.
"Semua perusahaan disweeping, itu kesepakatan bersama aliansi/serikat buruh/pekerja bahwa semua buruh harus keluar ikut aksi semua semua," ujarnya di sela-sela aksi.
Dia mengatakan, sekira 4.000 buruh ikut dalam aksi menuntut kenaikan UMK Cimahi. Melalui aksi massa tersebut, buruh berharap pemerintah melihat bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan sebagai acuan penghitungan UMK tahun 2024 sama sekali tidak memihak kalangan buruh.
"PP ini malah akan semakin membuat kawan-kawan buruh terhimpit karena harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi," ucapnya.
Dia menegaskan, massa buruh di Kota Cimahi ngotot meminta upah tahun depan naik 25 persen. "Kami ingin menyadarkan kawan-kawan buruh agar mau berjuang untuk kenaikan upah 25 persen. Kalau tidak berjuang upah naik, maka akan menjadi ancaman buat buruh," sebutnya.***