kievskiy.org

Soal Polri Rekrut Preman untuk Awasi Penerapan Protokol Kesehatan, Ini Kata Wakapolrestabes Bandung

POTRET Pasar Baru Trade Center di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa 1 September 2020.*
POTRET Pasar Baru Trade Center di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa 1 September 2020.* /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Wakapolrestabes Bandung, AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan adanya kekeliruan pemahaman masyarakat soal keterlibatan preman dalam upaya disiplin protokol kesehatan.

“Jadi sebagaimana kita lihat di media sosial ada salah paham terhadap statement beliau. Dimana dianggap Polri akan merekrut ‘preman’ untuk melaksanakan tugas Polri dan Satpol PP dalam rangka menertibkan masyarakat,” katanya, Minggu 13 September 2020.

Menurut Yade, preman yang dimaksud Polri adalah kelompok non-pemerintah dan atau tokoh informal yang bisa digandeng untuk menyosialisasikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kepastian PSBB Total Jakarta Diputuskan Hari Ini, Satgas: akan Disampaikan Pukul 13.00 WIB

“Preman ini dalam konotasi positif, jadi preman ini berasal dari kata Belanda vrijeman, kalau bahasa Inggris disebut free man," jelasnya.

"Kalau saya bisa sederhanakan kita bisa sebut kelompok non-pemerintah ataupun tokoh informal yang bisa digandeng untuk membantu menyosialisasikan protokol kesehatan, lebih khusus 3M,” ujarnya.

Sehingga dengan demikian diharapkan seluruh elemen masyarakat baik itu di lingkup komunitas dan lainnya bisa bersama-sama dengan petugas untuk menegakan disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga: Baru Keguguran, Fairuz A Rafiq Tegar Berikan Doa untuk Kehamilan Zaskia Sungkar: Sehat-sehat ya Kia

“Jadi kita memberdayakan seluruh elemen masyarakat seluruh komunitas yang ada untuk bersama gugus tugas, pemda, Polri untuk menegakan disiplin 3M tadi. Sederhananya kita ajak mereka untuk menyadarkan komunitasnya itu,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat