kievskiy.org

Kemarau, Warga Manfaatkan Aliran Sungai Kering untuk Garap Lahan Pertanian

Warga memanfaatkan aliran Sungai Citarum yang mengering untuk menggarap lahan pertanian sejak kemarau melanda di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat akhir pekan lalu.*
Warga memanfaatkan aliran Sungai Citarum yang mengering untuk menggarap lahan pertanian sejak kemarau melanda di Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat akhir pekan lalu.* /Pikiran-Rakyat.com/Cecep Wijaya Sari

PIKIRAN RAKYAT - Aliran Sungai Citarum di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat surut sejak terjadi kemarau selama beberapa bulan terakhir. Warga setempat memanfaatkan aliran sungai tersebut untuk dijadikan lahan pertanian.

Puluhan warga di Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin tersebut menggarap lahan yang akan mereka tanami dengan berbagai macam sayuran. Namun ada juga lahan yang di atasnya sudah tumbuh benih sayuran seperti timun, kacang panjang, dan padi.

Wawan (65), warga Kampung Ciminyak, Desa Rancapanggung mengungkapkan, dirinya rutin menggarap lahan pertanian di tanah aliran Sungai Citarum yang mengering saat musim kemarau tiba. Pada kemarau tahun ini, ia menanam timun dan kacang panjang.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris Tottenham Hotspur vs Everton: Menterengnya Catatan Kemenangan The Spesial One

"Saya dari tahun 90-an sudah mulai menanam di aliran Sungai Citarum kalau kemarau. Tahun ini saya tanam timun dan kacang panjang," ujar Wawan, Minggu 13 September 2020.

Ia mengaku menggarap lahan seluas 500 meter persegi dengan memanfaatkan aliran sungai yang menyusut. Keuntungannya, ia tak perlu membayar biaya sewa lahan sebab tak ada pemiliknya.

"Jadi karena ini lahan enggak ada yang punya, ya memang bebas dipakai. Itu aja keuntungannya. Tapi kalau modal ya tetap harus mengeluarkan sendiri," katanya.

Baca Juga: Tak Lagi Anjurkan Isolasi Mandiri, Anies Baswedan Sebut Pasien Covid-19 akan Dijemput Aparat Hukum

Untuk menanam mentimun, Wawan harus mengeluarkan modal sebesar Rp2 juta. Nantinya sebanyak 7 kuintal timun bisa dipanen dengan harga jual Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per kilogram ke tengkulak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat