PIKIRAN RAKYAT - Sesar Lembang merupakan salah satu sesar aktif di Indonesia yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sesar ini berpotensi menyebabkan gempa dengan kekuatan sekitar 6,8 hingga 7 skala magnitudo.
Gempa yang dipicu oleh Sesar Lembang dapat menyebabkan kerusakan parah di Kota Bandung dan sekitarnya, terutama daerah Gedebage.
Gedebage merupakan titik paling rendah di Kota Bandung, dulunya merupakan bekas danau purba. Ketika terjadi gempa yang berasal dari Sesar Lembang dan sesar aktif lainnya, Gedebage kemungkinan akan mengalami goncangan lebih hebat daripada lokasi lainnya.
Memiliki jarak 3 kilometer dari jalur utama Sesar Lembang, aktivitas di Gedebage bisa lumpuh jika digoncang gempa. Berdasarkan kondisi geologi, permukaan di Kota Bandung saat berbariasi, mulai dari endapan sangat lunak, hingga batuan vulkanik keras.
Riset oleh peneliti Pusat Survei Geologi ESDM, Marjiyono, yang melakukan mikrotremor di 97 titik di Kota Bandung pada tahun 2011, menunjukkan bahwa faktor penguatan di Kota Bandung berkisar antara 2,2 hingga 17. Penguatan di Gedebage bahkan mencapai 16,5, menjadi yang tertinggi.
Baca Juga: Tragedi Bintaro 1987, Sejarah Kelam yang Diingat Publik Imbas Kecelakaan KA Turangga-Bandung Raya
Artinya, meski terkena goncangan gempa dengan 6,8 magnitudo, efek gempa di Gedebage diperkirakan akan 16,5 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan Lembang.
Bukan hanya Gedebage, ancaman gempa Sesar Lembang dapat menyebabkan longsor di Dago Atas, Pasir Wangi, hingga Cisurupan. Kajian terbaru dari ITB memprediksi bahwa jika Sesar Lembang bangun, potensi kerugian ekonomi dan kerusakan bangunan bisa mencapai Rp51 triliun.
Kapan Gemba Terakhir Sesar Lembang?
Gempa terakhir yang disebabkan oleh Sesar Lembang terakhir terjadi pada 28 Agustus 2011. Saat itu, gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan kedalaman sangat dangkal mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat.