PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok telah membangun hampir 400 kamp interniran di wilayah Xinjiang, dengan lusinan pembangunan lainnya yang terus berlanjut selama 2 tahun terakhir.
Penemuan itu diutarakan oleh thinktank Australia, ditengah klaim Tiongkok yang mengatakan sistem 'pendidikan ulang' pada Uighur telah mereda.
Jaringan kamp-kamp di ujung barat Tiongkok, yang digunakan untuk menahan masyarakat Uighur dan minoritas Muslim lainnya terlacak satelit Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI).
Baca Juga: Pierre-Emerick Aubameyang Sebut 2 Faktor yang Buat Dirinya Memperpanjang Kontrak di Arsenal
Bahkan 14 bangunan lainnya masih dalam proses pembuatan.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, secara total ASPI mengidentifikasi 380 pusat penahanan yang didirikan di seluruh wilayah sejak 2017 silam.
Dimulai dari kamp pendidikan ulang dari tingkat keamanan terendah hingga penjara berbenteng.
Baca Juga: Umrah Dibuka Lagi, Kemenag: Kita Prioritaskan Jemaah yang Tertunda Sejak Februari
Sebelumnya 100 bangunan kamp itu ditemukan dalam penyelidikan dan para peneliti yakin mereka kini telah mengidentifikasi sebagian besar pusat penahanan di wilayah tersebut.