kievskiy.org

Perangi Covid-19, Warga Uighur di Xinjiang Dipaksa Minum Obat Tradisional Tiongkok

Warga Uighur di Xinjiang, Tiongkok
Warga Uighur di Xinjiang, Tiongkok /AFP /Johannes Eisele AFP /Johannes Eisele

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Tiongkok di wilayah Xinjiang melakukan tindakan kejam untuk memerangi pandemi virus corona termasuk dengan menyemprotkan tahanan dengan desinfektan asam mengunci secara fisik penduduk di rumah, memberlakukan karantina ketat lebih dari 40 hari dan menangkap yang tidak patuh.

Selain itu, beberapa penduduk dipaksa meminum obat tradisional Tiongkok meskipun belum ada data klinis yang menunjukkan obat tersebut teruji untuk pengobatan Covid-19. Hal ini diketahui melalui pemberitahuan pemerintah, postingan media sosial dan wawancara dengan tiga orang yang dikarantina di Xinjiang.

Seorang wanita Uighur paruh baya mengatakan ketika ditahan di puncak wabah virus corona Tiongkok, dia dipaksa minum obat yang membuatnya merasa lemas dan mual.

Baca Juga: 38.323 Tablet Dipinjamkan kepada Siswa di Jawa Barat, Kadisdik: Bulan Kedua Bayar Rp5.000

Dia mengaku harus telanjang telanjang seminggu sekali saat penjaga menyiramnya dengan desinfektan di dalam sel tahanan.

"Itu (cairan) mendidih. Tangan saya rusak, kulit saya mengelupas," kata wanita yang tidak disebutkan namanya itu, dikutip Pikiran-rakyat.com dari AP News.

Di Xinjiang, saat ini sudah memasuki hari ke-45 penguncian sebagai tanggapan atas 626 kasus yang dilaporkan sejak pertengahan Juli 2020 lalu. Wilayah ini menjadi kasus Covid-19 terbesar di Tiongkok.

Baca Juga: Vietnam Mundur Lantaran Virus Corona, Bali United Justru Percaya Diri jadi Tuan Rumah Piala AFC 2020

Penguncian ketat juga diberlakukan di wilayah lain, terutama Wuhan, provinsi Hubei, kota dimana virus corona pertama kali terdeteksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat