/photo/2024/02/14/261184577.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Banyak masalah terjadi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung. Dari mulai surat suara palsu, surat suara sudah tercoblos, hingga penghitungan suara yang tak sesuai prosedur.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung mencatat, ada 168 kejadian khusus yang ditemukan dari hasil pengawasan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Bawaslu kini tengah melakukan penelaahan lebih lanjut.
Koordinator Divisi Humas, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Bandung Dede Sodikin menyebutkan, kejadian khusus tersebut di antaranya adalah TPS yang tidak aksesibel.
Selain itu, terang dia, ada pula kejadian khusus terkait dengan kurangan dan kelebihan surat suara, kekurangan dokumen C-Hasil Pemungutan, dokumen Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak dipasang di TPS, dan sebagainya.
"Kami mencatat kejadian khusus tersebut sangat beragam. Dari mulai kekurangan surat suara di Kecamatan Solokanjeruk, Katapang, dan Cimenyan, serta kasus lainnya," kata Dede, Kamis, 15 Februari 2024.
Selama melakukan pengawasan tahapan pemungutan dan penghitungan suara, jelas dia, beragam kejadian khusus yang ditemukan dilakukan inventarisasi. Selanjutnya, dilakukan penelahaan buat tindak lanjutnya.
Dede mengatakan, kejadian khusus saat proses pemungutan suara berpotensi kepada pelanggaran administratif. Di mana, kata dia, ada ketidaksesuaian mekanisme dan prosedur dengan aturan.
Terkait dengan surat suara yang sudah dicoblos, menurut dia, ditemukan dalam pengawasan pemungutan suara di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk. Surat suara yang tercoblos itu ialah untuk Pemilu Presiden (Pilpres).
Dari hasil penelusuran panwaslu kecamatan, terang dia, ada pemilih menemukan dua surat suara Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (PPWP). Ternyata kedua surat suara tersebut sudah tercoblos.