kievskiy.org

Angin Puting Beliung Timbulkan Kerusakan di Sumedang dan Bandung, 534 Bangunan Rusak

Warga menyelamatkan barang yang tersisa pascaputing beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut.
Warga menyelamatkan barang yang tersisa pascaputing beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi. ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Bencana alam angin puting beliung melanda Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 21 Februari 2024, pukul 16.00 WIB, menyebabkan kerusakan pada 534 bangunan, demikian data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, setelah melakukan pendataan dampak angin puting beliung di lima kecamatan di dua kabupaten tersebut, tercatat bahwa bangunan yang mengalami kerusakan ringan hingga berat mencapai 534 unit. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung di Kabupaten Sumedang, serta Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi di Kabupaten Bandung.

Hadi menyebutkan bahwa sebanyak 835 kepala keluarga (KK) di lima kecamatan tersebut mengalami dampak akibat kejadian ini. BPBD Jabar bersama BPBD Kabupaten Sumedang dan Bandung masih melakukan asesmen dan memberikan bantuan kepada warga di lokasi terdampak bencana.

"Dari data di Kabupaten Sumedang ada 413 KK terdampak, dan di Kabupaten Bandung sebanyak 422 KK. Hingga saat ini masih dilakukan pengecekan terkait data jiwa yang terdampak," kata Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menyampaikan bahwa terdapat 33 orang korban luka akibat tertimpa material saat angin kencang terjadi. Mereka telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka dan RSUD Kesehatan Kerja.

Meskipun tidak terjadi korban jiwa, BPBD Jabar terus memberikan bantuan dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. "BPBD Provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan berupa 25 lembar terpal, pemasangan satu unit tenda dari Bataliyon 330, dan satu unit dari Kementerian Sosial," tambahnya.

Hadi menegaskan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada karena bencana serupa berpotensi terjadi kembali, terutama menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan pada bulan Maret.

"Pada saat sudah mulai muncul awan hitam, ini yang harus masyarakat mewaspadai dan melakukan upaya-upaya efektif seperti berlindung di tempat-tempat yang lebih baik atau berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk mengetahui titik-titik kumpul yang dirasa aman," ujar Hadi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat