kievskiy.org

Antisipasi Pergeseran Tanah di Cigombong Bandung Barat, BNPB Minta Warga Segera Direlokasi

Rumah warga ambruk setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 29 Februari 2024.
Rumah warga ambruk setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 29 Februari 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong Pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera merelokasi warga terdampak pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dilakukan agar warga tak terlalu lama berada di pengungsian dan cepat memperoleh tempat tinggal baru.

"Tadi kita (kami) sudah rapat koordinasi bahwa penanganan setelah tanggap darurat di tahap rehabilitasi rekontruksi ada harus dilakukan relokasi. Jadi daerah ini tidak bisa lagi digunakan untuk permukiman," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos; M.M dalam kunjungnnya ke lokasi pergeseran tanah itu pada Selasa 5 Maret 2024.

Suharyanto menuturkan, terdapat 28 rumah yang langsung harus direlokasi. Namun di luar itu, ada pula rumah-rumah warga yang berpotensi pula terdampak. ‎"Kami perkirakan 40-50 rumah penduduk yang harus direlokasi ke tempat yang baru," ucapnya.

Sementara pemerintah daerah, lanjutnya, atas rekomendasi dari Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. "Tentu saja akan dievalusi, diasemen mana yang paling baik," ucapnya.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos; M.M (kanan, berkaca mata hitam) dan Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif (kiri) meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigombong Kabupaten Bandung Barat, Selasa 5 Maret 2024.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos; M.M (kanan, berkaca mata hitam) dan Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif (kiri) meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigombong Kabupaten Bandung Barat, Selasa 5 Maret 2024.

Relokasi jangan tunggu masa darurat

Suharyanto meminta, relokasi tidak menunggu masa tanggap darurat selesai. Dalam proses relokasi tersebut, ‎pemerintah KBB tinggal menyiapkan lahannya. Sementara, pemerintah pusat melalui BNPB bakal menyiapkan anggaran untuk membangun kembali rumah dan sekolah yang direlokasi ke tempat yang aman.

Selain relokasi oleh pemerintah, warga juga bisa memilih relokasi secara mandiri. Warga yang memiliki lahan bisa mengajukan permintaan bantuan relokasi tersebut untuk memperoleh uang membangun tempat tinggal barunya senilai Rp60 juta.

Sedangkan dalam proses menunggu kediaman baru rampung, pemerintah juga memiliki sejumlah opsi agar warga tak terlalu lama berdiam di pengungsian. Salah satunya adalah kucuran anggaran bernama dana tunggu hunian. Dengan anggaran itu, setiap keluarga memperoleh uang senilai Rp500 ribu saban bulan yang bisa dipakai untuk mengontrak rumah. Opsi lainnya adalah pembangunan hunian sementara (Huntara) yang dananya berasal dari pengumpulan berbagai bantuan.

Jika prosesnya berlangsung cepat, Suharyanto memperkirakan relokasi rampung dalam waktu dua bulan. Ia berkaca pada proses relokasi 32 rumah di Kota Bogor yang makan waktu hingga dua bulan. "Biasanya proses di awalnya ini yang memakan waktu, tapi tadi pak bupati sanggup mempercepat. Mudahan-mudahan bisa dipercepat," ucapnya.

Pejabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengatakan bahwa berbagai pilihan lokasi relokasi dari pemerintah sedang dirapatkan serta mengacu kepada penilaian dari Badan Geologi. Meski begitu, Arsan memastikan lokasi relokasi masih berada di wilayah Rongga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat