PIKIRAN RAKYAT - Warga yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Cigombong Desa Cibedug dan Desa Cibitung di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat direlokasi dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Mereka diminta meninggalkan tempat tinggalnya tersebut ke tempat yang lebih aman.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Geologi meminta mereka tidak berlama-lama tinggal di pengungsian. Selain itu, tempat relokasi yang disediakan dinilai tidak layak huni.
“Kami memang akan mencari lahan untuk warga tempati dan memindahkan sekolah ke hamparan yang sama,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif di Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, pada Kamis, 7 Maret 2024.
Arsan meminta masyarakat bersabar berada di tempat pengungsian meski tak nyaman seperti di rumah sendiri. Pihaknya berjanji seluruh kebutuhan dasar akan dipenuhi pemerintah sampai hunian sementara atau rumah relokasi benar tuntas dibangun.
"Target kita bulan puasa warga sudah di tempat masing-masing, tidak lagi di pengungsian. Intinya masyarakat kita gak boleh ada kekurangan kebutuhan dasar. Kita targetkan sebelum bulan puasa sudah balik ke rumah keluarga atau kontrakan supaya nyaman yang dipakai dari DHT," katanya.
Warga terdampak juga akan diberikan Dana Tunggu Hunian (DTH) yang ditargetkan cair sebelum bulan Ramadhan 2024. Pemda Bandung Barat akan melayangkan surat kepada BNPB untuk mempercepat pencairan DTH. Sehingga, masyarakat tidak tinggal lama di Gedung Pengungsian Islamic Center Rongga.
"Jumat besok saya akan kirimkan surat untuk BNPB supaya dana tersebut segera dicairkan, lebih cepat lebih bagus," kata Arsan.
Diketahui, bencana pergerakan tanah mengakibatkan 48 KK dengan jumlah total 192 jiwa di Kampung Cigombong mengungsi. Sebanyak 10 rumah roboh, 1 bangunan Kompleks SD runtuh, serta 38 rumah rumah lainnya terancam retak-retak dengan lebar antara 10 sentimeter hingga 5 meter.
Selama relokasi berlangsung, BNPB akan memberi DHT Rp500.000 kepada satu kepala keluarga per bulan. Uang tersebut dapat digunakan untuk kontrak rumah atau tinggal di rumah kerabat sehingga tak lama di pengungsian. Apabila tak diberikan langsung, dana tersebut bisa dikelola untuk dibuat Hunian Sementara (Huntara).