kievskiy.org

Usaha Kolang Kaling Menggeliat Jelang Ramadan, Warga Bandung Barat Banjir Rezeki

Warga mengupas caruluk yang telah direbus di Kampung Rawa Buleud, Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin 4 Maret 2024.
Warga mengupas caruluk yang telah direbus di Kampung Rawa Buleud, Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin 4 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Usaha pembuatan cangkaleng atau kolang-kaling mengeliat menjelang Ramadan di Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Warga pun kecipratan rezeki dari usaha pengolahan buah caruluk tersebut.

Asap dari rebusan caruluk mengepul dari lapak-lapak sederhana di tepi jalan Kampung Citali menuju Rawa Buleud, Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin 4 Maret 2024 siang.

Buah pohon nira itu direbus dalam sebuah tong dengan bahan bakar kayu. Di dalam lapak yang tertutup plastik itu, sejumlah warga sibuk mengupas caruluk yang rampung direbus menggunakan pisau. Sementara di rumah warga, isi caruluk yang telah dikeluarkan dihantam palu kayu agar pipih oleh warga lain.

Kampung-kampung yang sepi itu kini cukup hiruk pikuk sepekan menjelang tibanya bulan suci. Warga memproduksi kolang-kaling untuk dijual ke para bandar. Salah satu pembuat kolang-kaling tersebut adalah Ihsan Ulumudin (43).

Di lapak sederhananya yang berlokasi di Citali, Ihsan mulai menyiapkan kolang-kaling untuk dijual ke bandar. Saban hari, ia memproduksi dan mengumpulkan bahan campuran kolak dan es campur itu. "Pami sasih siam sok seueur nu ngorder (Kalau bulan puasa, suka banyak yang memesan)," kata Ihsan.

Ia terlebih dulu membeli caruluk dari para petani di Cibitung, Cibenda hingga Saguling. Dalam sehari, Ihsan mampu memproduksi 25 kilogram kolang-kaling. Rencananya, ia mulai menjual ke bandar pada Minggu 10 Maret 2024 atau beberapa hari jelang puasa.

Harga di pasaran

Warga mengupas buah kolang-kaling di Kampung Cibodor,  Kabupaten Bandung Barat, Kamis 31 Maret 2022.
Warga mengupas buah kolang-kaling di Kampung Cibodor, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 31 Maret 2022.

Saat itu, ia memperkirakan jumlah total produksinya sekira lima kuintal. Harga kolang-kaling memang terbilang tinggi kala puasa. Harga di tingkat bandar, tutur Ihsan, bisa mencapai Rp8.000 per kilogram. Angka itu melonjak ketimbang harga kolang-kaling di hari biasa yang cuma Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogram. Tak ayal, warga pun tergiur untuk memproduksi kolang-kaling di momen bulan suci.

Ihsan yang berprofesi petani juga banting setir dulu menjadi pembuat cangkaleng tersebut. Hal serupa juga dilakukan warga Cibitung lain di Rawa Buleud. Lapak-lapak produksi kolang-kaling di kampung itu diisi warga yang tengah merebus dan mengupas caruluk. ‎ Solehuddin (43) warga Rawa Buleud turut serta dalam kesibukan itu. Ia mengaku harga memang merangkak naik di hari-hari menjelang Ramadan.

Jika berkaca pada puasa tahun lalu, lanjutnya, harga kolang-kaling di kampung bisa mencapai Rp10.000 per kilogram. Sementara di hari biasa, hanya Rp5.000. Untuk itu, warga memilih mengumpulkan dulu hasil produksinya sebelum dilepas ke bandar. Warga juga tak perlu pusing menjual kolang-kaling.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat