kievskiy.org

Lahan Eks TPA Leuwigajah Cimahi Diajukan Jadi Tempat Pengelolaan Sampah Refused Derived Fuel

Lahan di lokasi eks TPA Leuwigajah yang diwacanakan jadi tempat pengelolaan sampah dengan sistem RDF.
Lahan di lokasi eks TPA Leuwigajah yang diwacanakan jadi tempat pengelolaan sampah dengan sistem RDF. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Cimahi mengajukan ke Pemprov Jabar agar lahan di lokasi eks TPA Leuwigajah dapat diserahkan untuk wisata edukasi sekaligus jadi pusat pengelolaan sampah berbasis teknologi. Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi saat membuka peringatan Hari Bumi di TPST Santiong Jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi.

Di lokasi tersebut, turut hadir Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang meresmikan pengiriman perdana hasil pengolahan sampah dengan teknologi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif untuk industri. Bey turut memantau sistem pengelolaan sampah menggunakan mesin RDF di lokasi tersebut.

"Semoga Pak Pj Gubernur Jawa Barat bisa menyerahkan lahan milik pemprov. Jabar di lokasi eks TPA Leuwigajah. Sudah 20 tahun lahan tersebut tidak digunakan, kami berharap bisa menggunakannya untuk pengelolaan sampah lewat teknologi RDF sekaligus untuk tempat wisata edukasi," ujarnya, Senin, 22 April 2024.

Dicky mengatakan, ketersediaan lahan Pemprov Jabar di lokasi tersebut layak untuk didirikan TPST dengan sistem RDF. Hal itu dapat menambah tingkat produksi pengelolaan sampah berbasis teknologi sehingga mengurangi timbunan sampah Kota Cimahi.

"Saya merasa kita bisa tingkatkan lagi pengelolaan sampah berbasis RDF di Cimahi ini. Skenarionya, upscalling produksi TPST Santiong jadi 2 kali lipat ditambah SDM dan mesin. Tapi akan lebih baik kalau ada tempat pengelolaan sampah serupa dengan 1 unit mesin conveyor untuk wilayah Cimahi Selatan. Kalau memang lahannya bisa diserahkan dan kita pergunakan, saya pikir akan jauh lebih baik," katanya.

Sampah di TPST Santiong

Saat ini produksi sampah Kota Cimahi mencapai 120-130 ton perhari. Pengelolaan sampah anorganik dengan sistem RDF di TPST Santiong masih dalam tahap ujicoba dengan tingkat produksi 30 ton per hari.

"Saat ini masih uji coba secara bertahap kurang lebih 30 ton per hari, di mana setting kapasitasnya maksimal 50 ton per hari. Ada pun pengiriman pertama 16 ton," ucapnya.

Diakui, peminat produk olahan sampah RDF sudah mulai banyak termasuk industri di Kota Cimahi.

"Makanya kita masih lakukan penjajakan mesin dulu, termasuk harus memenuhi beberapa persyaratan seperti besaran butiran RDF yang masih dibicarakan dan settingan mesin supaya secara ekonomi masuk," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat