kievskiy.org

Menengok Tren Baru di BBW 2024, Tak Hanya Tersedia Buku Berbahasa Inggris dan Indonesia

Perhelatan bazar buku internasional “Big Bad Wolf Books” (BBW) 2024 yang di Bandung digelar di Parahyangan Convention, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada hari pertama, Kamis, 23 Mei 2024.
Perhelatan bazar buku internasional “Big Bad Wolf Books” (BBW) 2024 yang di Bandung digelar di Parahyangan Convention, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada hari pertama, Kamis, 23 Mei 2024. /Pikiran Rakyat/Endah Asih

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai riset menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan literasi yang rendah. Hal itu diukur dari berbagai faktor, mulai dari angka melek aksara, hingga minat baca yang rendah. 

Apa yang terlihat dalam perhelatan bazar buku internasional “Big Bad Wolf Books” (BBW) 2024 yang di Bandung digelar di Parahyangan Convention, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada hari pertama, Kamis, 23 Mei 2024, mampu menggeser sejenak anggapan tersebut. 

Ribuan orang terlihat asyik menimang, membaca, dan memilih buku-buku, kemudian terlihat tidak berkeberatan untuk bergabung dalam antrean yang cukup mengular sebelum membawa buku-buku itu pulang. 

Tak hanya buku-buku berbahasa Inggris dan Indonesia, BBW tahun ini juga membawa sesuatu yang baru dengan hadirnya buku-buku berbahasa Korea yang sedang populer. 

Marketing Communication BBW Indonesia Albert Ghana menyebutkan, hal itu didasarkan pada tren pasar yang terus bergerak. Menyediakan buku-buku berbahasa Korea, adalah salah satu respons dari upaya cerdik membaca selera pasar. 

“Seperti kita ketahui kan budaya pop Korea semakin happening di Indonesia, semakin banyak juga masyarakat yang tertarik untuk belajar bahasa Korea. Dan, kami memfasilitasi agar hal tersebut bisa terwujud,” kata Albert, ketika ditemui Pikiran Rakyat, 23 Mei 2024. 

Dia menambahkan bahwa selama ini, BBW banyak menghadirkan buku-buku dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Hal itu membuat pihaknya berpikir untuk lebih banyak menyediakan buku literatur dari luar negeri, akan tetapi dalam cakupan Asia. 

“Singkatnya, kami juga ingin membawa sastra Asia ke Indonesia. Sama halnya dengan keinginan kami membawa sastra Indonesia ke luar negeri,” ucap Albert. Ke depan, ia berharap bisa lebih banyak lagi memasukkan sastra Asia ke Indonesia, seperti Jepang dan Tiongkok. 

Lebih dari 2 Juta Buku

Pada perhelatan BBW tahun ini di Bandung, ada lebih dari dua juta buku yang dihadirkan. Sebagian besar merupakan buku-buku internasional populer, termasuk Korea. Sementara itu, terdapat 50 penerbit lokal berbahasa Indonesia yang juga ikut serta membawa buku-buku produksinya. 

Dari proporsi buku-buku tersebut, sekitar 50 hingga 55 persen merupakan buku anak-anak. Selebihnya, seperti hobi, biografi, politik, gaya hidup, olahraga, hingga arsitektur dan fotografi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat