kievskiy.org

Hukum Islam Versi Taliban Jadi Momok bagi Pesepak Bola Wanita Afghanistan

Tim sepak bola wanita Afghanistan U-17.
Tim sepak bola wanita Afghanistan U-17. /Instagram/@theaffofficial

PIKIRAN RAKYAT - Mantan kapten tim nasional sepak bola wanita Afghanistan, Khalida Popal, mendesak agar seluruh pemain agar pensiun dari media sosial, menghapus jejak identitas yang telihat publik, dan membakar perlengkapan sepak bola mereka.

Menurutnya, hal itu harus dilakukan demi keselamatan mereka karena saat ini negaranya berada di bawah kekuasaan Taliban.

Khalida, yang berbasis di Kopenhagen, Denmark, mengatakan bahwa militan Taliban telah membunuh, memperkosa, dan merajam wanita di masa lalu.

Dia pun membayangkan bahwa hal itu bisa saja terjadi kepada para pesepak bola wanita Afghanistan di masa depan.

Baca Juga: Giliran The Hermansyah yang di Geser, Atta-Aurel dapat Perlakuan Khusus dari Krisdayanti dan Raul

Salah satu pendiri liga sepak bola wanita Afghanistan yang selalu bersuara lantang agar para wanita di sana berani dan membuka mata terhadap dunia itu, berpendapat bahwa kali ini sudah berbeda.

"Hari ini saya menelepon dan memberitahu mereka untuk mendata nama mereka, menghilangkan identitas, dan menghapus foto mereka atas dasar demi keselamatan," katanya saat diwawancarai Reuters pada Rabu, 18 Agustus 2021, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com.

"Bahkan saya menyuruh mereka untuk membakar seragam tim nasional mereka (Afghanistan)," sambungnya.

Khalida Popal juga menjelaskan bahwa memang berat jika harus melepaskan status sebagai pemain tim nasional sepak bola wanita Afghanistan.

Baca Juga: Pakar China Peringatkan Beijing Belum Bisa Percaya Janji Terorisme Taliban

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat