kievskiy.org

Soal Tragedi Kanjuruhan, Pengamat Akmal Marhali: Kita Ngetop di Dunia Bukan karena Prestasi, tapi Masalah

Pengamat sepak bola Indonesia dari Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.
Pengamat sepak bola Indonesia dari Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali. /tangkapan layar YouTube T10 TV.

PIKIRAN RAKYAT - Peristiwa mematikan yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1 menyisakan luka mendalam. Korban tewas imbas Tragedi Kanjuruhan ini dilaporkan mencapai 134 orang.

Pengamat sepak bola Indonesia dari Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan serangkaian peristiwa terkait sepak bola di tanah air telah membuat malu bangsa.

Dengan yang terbaru peristiwa Tragedi Kanjuruhan, Indonesia, kata Akmal kembali menuai sorotan dunia setelah sebelumnya ramai soal sepak bola gajah pada tahun 2015.

"FIFA menyebut ini (tragedi Kanrjuruhan) hari kelam sepak bola dunia. Kita sebenarnya kalau berbicara, ya, kita malu. Kita ngetop di dunia itu bukan karena perestasi tapi karena masalah," ujar Akmal.

Baca Juga: RSCM Pakai Obat Luar Negeri sebagai Penawar Penyakit Gagal Ginjal

"Sebelumnya, 2015 sepak bola gajah, PSIS-PSS Sleman rame dibicarakan dunia, sekarang tragedi meninggalnya suporter sepak bola di sebuah pertandingan," kata Akmal dikutip dari channel YouTube T10 TV, yang tayang pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Akmal menambahkan, hal yang wajar apabila pemerintah dan Presiden Joko Widodo marah atas kejadian terkait Tragedi Kanjuruhan. Tragedi ini, menurut Akmal, telah memalukan nama harkat dan martabat bangsa.

Terkait peristiwa Tragedi Kanjuruhan, Akmal menilai tragedi itu seharusnya tidak terjadi andaikan semua elemen yang terlibat dalam sepak bola mau mawas diri dan menjalankan aturan yang sudah ada.

"Permasalahannya kan kita selalu berbicara sepak bola itu bisnis tapi melupakan keselamatan dan keamanan, ini yang menjadi PR buat kita semua," ujarnya.

Baca Juga: Kamaruddin Ungkap Kronologi ‘Sebenarnya’ Pelecehan Seksual di Magelang, Netizen: Persis Kisah Nabi Yusuf

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat