PIKIRAN RAKYAT - Stadion Si Jalak Harupat, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hanya tinggal memperbaiki kekurangan fasilitas menghadapi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021.
Antara lain berupa ukuran lampu dan sistem tata suara stadion.
Sedangkan fasilitas lain mulai dari rumput lapangan, tribun penonton dinilai sudah memenuhi standar FIFA.
Baca Juga: 2 Simpul Dangdutan Jadi Sorotan, Anji Kritik Aparat dan Tenaga Kesehatan Kompak Joged di Wisma Atlet
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu mengatakan, saat ini ukuran lampu Si Jalak Harupat baru 2.000 Lux. "Nanti sesuai standar FIFA harus 2.500 Lux," ujarnya saai ditemui, Senin, 29 Juni 2020.
Selain itu, kata Marlan, sistem tata suara stadion juga masih perlu ditingkatkan. Keduanya harus segera dibenahi karena termasuk dalam fasilitas utama di dalam stadion.
Sementara untuk fasilitas lain, Marlan menyatakan bahwa perbaikan dan peningkatan sudah dilakukan sejak 2019 lalu. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan perbaikan dan peningkatan kembali jika diminta oleh PSSI dan FIFA.
Baca Juga: Pemotongan Insentif Sebesar 2,5 Persen Menuai Protes, Pegawai RSUD RM Jambi Gelar Aksi Unjuk Rasa
"Untuk penyempurnaan apa kekurangan yang masih harus diperbaiki, kami menunggu evaluasi dari PSSI dan FIFA. Selama ini kita terus-terusan melaporkan linimasa terkait perbaikan dan penyempurnaan yang sudah dilakukan," kata Marlan.
Disinggung soal jogging track, Marlan menegaskan bahwa belum ada standardisasi yang diberikan PSSI maupun FIFA untuk dipenuhi. Namun pihaknya berinisiasif sendiri untuk melengkapi jogging track tersebut dengan rumput sintetis.
Sebagai sarana pendukung, Marlan mengaku sudah merekomendasikan empat lapangan untuk lokasi latihan yaitu lapangan Jati Pajajaran (Unpad), Stadion SportJabar Arcamanik, Stadion Siliwangi dan Stadion ITB. Sedangkan lapangan mini soccer Jalak Harupat direkomendasikan untuk tempat latihan dan pemanasan bagi wasit.
Baca Juga: Tips Bagi Pesepeda Pemula dalam Memilih Sepeda yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Kantong
Jika masih kurang, kata Marlan, PSSI juga sudah meminta pihaknya untuk menyiapkan lahan guna membangun lapangan latihan baru. Lahan tersebut kini sudah disiapkan masih di dalam Komplek Stadion Si Jalak Harupat
Meskipun demikian, Marlan mengakui bahwa beberapa program peningkatan fasilitas Si Jalak Harupat tahun ini memang sempat terkendala refokusing anggaran akibat pandemi Covid-19. Namun anggaran peningkatan kapasitas sistem tata suara dan ukuran lampu bisa dianggarkan di APBD perubahan 2020 atau APBD murni 2021.
Terkait dampak Covid-19, Marlan justru melansir bahwa kondisi penanganan Kabupaten Bandung justru menjadi salah satu alasan PSSI dan FIFA menunjuk Si Jalak Harupat menjadi satu dari enam stadion penyelenggara Piala Dunias U-20 di Indonesia. "Kami laporkan kondisi perkembangan kasus dan status daerah yang terus membaik dari zona kuning menjadi zona biru menuju hijau," ucapnya.
Baca Juga: Seorang Ibu Rumah Tangga di Jembrana Bali Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri, Diduga Depresi
Seperti diketahui, PSSI resmi menyampaikan rekomendasi kepada FIFA terkait enam stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20. Keenam stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Stadion Manahan Surakarta, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion I Wayan Dipta Denpasar. Rekomendasi tersebut merupaka yang terbaru menggantikan rekomendasi sebelumnya yang juga sempat beredar tanpa menyebutkan Stadion Si Jalak Harupat dan Gelora Sriwijaya dalam daftar enam stadion yang diajukan.
Sebelumnya, Si Jalak Harupat dan Gelora Sriwijaya hanya masuk dalam daftar opsi cadangan. Namun kini keduanya menggantikan Stadion Pakansari Kabupaten Bogor dan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. ***