kievskiy.org

Kompetisi Sepak Bola Indonesia Hanya Dagelan

Ilustrasi berhentinya kompetisi sepak bola Indonesia.
Ilustrasi berhentinya kompetisi sepak bola Indonesia. /Pixabay/danielkirsch

PIKIRAN RAKYAT - sebuah kompetisi sepak bola adalah upaya untuk menumbuhkan gairah dan jiwa kompetitif para peserta, yang di dalamnya ada pembinaan berstrata lewat promosi dan degradasi. Namun, ketika ­kompetisi profesional berjalan tanpa promosi degradasi, esensi itu dinilai hilang. Tim Persib sangat kecewa terhadap keputusan PSSI yang menghentikan lanjutan kompetisi Liga 2.

Keputusan PSSI menghentikan kompetisi Liga 2 yang berdampak kepada ditiadakannya regu­lasi promosi dan degradasi telah mencederai merit system kompetisi yang hierarkinya sudah sangat jelas. Padahal, promosi dan degradasi merupakan jiwa dari sebuah kompetisi.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Teddy Tjahjono kecewa terhadap keputusan yang diambil dalam rapat Komite Eksekutif PSSI di Jakarta, Kamis, 12 Januari 2023 tersebut. Soalnya, keputusan tersebut tentunya akan berdampak terhadap regulasi kompetisi Liga 1 yang tengah bergulir saat ini.

"Dengan tidak adanya sistem promosi dan degradasi, klub peserta liga akan mempunyai strategi yang berbeda dan yang paling kita khawa­tir­kan adalah membuka pe­luang terjadinya praktik-praktik pengaturan skor di Liga 1," katanya di Bandung, Jumat 13 Januari 2023.

Baca Juga: Terjun ke Politik, Venna Melinda Tertekan Ferry Irawan Masih Mempersoalkan Urusan Ranjang

Selain itu, ungkap Teddy, keputusan PSSI telah meru­sak ekosistem kompetisi se­pak bola nasional yang sudah terbangun dengan baik.

"Sebagai pelaku industri sepak bola, saya tentu saja sangat kecewa dan tidak setuju de­ngan keputusan diberhenti­kannya Liga 2 ka­rena ber­dampak sangat luas terhadap tatanan dan struktur sistem kompetisi sepak bola nasio­nal," tuturnya.

Sementara itu, pengamat sepak bola Eko Noer Kristi­yanto mengecam keputusan PSSI tersebut. Penghentian Liga 2 dan Liga 3 serta meniadakan degradasi Liga 1 akan meru­sak ekosistem sepak bola nasional.

Eko yang juga merupakan salah seorang pendiri Bobo­toh Club juga mendesak PSSI dan PT LIB untuk benar-benar menggunakan akal sehat untuk mencari solusi buntu­nya kompetisi liga di Indonesia. Dengan pengalaman hi­dup dan jaringan yang dimiliki, seharusnya otoritas se­pak bola nasional bisa me­mu­tus­kan sesuatu yang jauh lebih baik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat