PIKIRAN RAKYAT – Pemain Timnas Indonesia U20 merasakan kekecewaan mendalam usai FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pada 29 Maret 2023. Para pemain mengekspresikan kekecewaan mereka dengan mengenakan pita hitam di lengan.
“Perasaan kita tentu sangat sedih dan kecewa. Kita sudah latihan bersama sekitar dua tahun tapi, apa boleh buat, kejadian ini membuat mimpi kita terkubur,” kata bek Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel Priyatna.
Pemain Bali United itu juga mengajak para pencinta sepak bola Indonesia dan suporter melakukan aksi serupa yakni mengenakan pita hitam.
“Ini kita memakai simbol pita hitam, simbol dukacita terhadap Piala Dunia U-20 yang batal. Kita berharap para suporter juga bisa menggunakannya,” kata Kadek Arel Priyatna dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Persija vs Persib, Luis Milla Bertekad Suguhkan Permainan Terbaik: Ini Bukan Cuma Soal 3 Poin
Kadek Arel Priyatna kecewa dengan pernyataan kepala daerahnya, Gubernur Bali I Wayan Koster, yang menolak partisipasi Israel di Piala Dunia U20.
“Jujur saya kaget, kepala daerah saya sendiri yang menolak Israel. Seharusnya itu, kan, bisa menambah wawasan wisatawan tentang Bali di mata dunia,” kata pemain berusia 17 tahun itu.
Pita Hitam Usai Tragedi Kanjuruhan
Bukan kali ini saja pemain Timnas Indonesia mengenakan pita hitam sebagai simbol dukacita. Saat Timnas Indonesia U-16 bertanding kontra Guam pada 3 Oktober 2022, para pemain juga mengenakan pita hitam sebagai simbol dukacita atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
Pertandingan itu juga tidak dihadiri penonton dalam rangka memberikan penghormatan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan. Tragedi tersebut juga diduga menjadi salah satu penyebab Indonesia harus memumpus mimpi tampil di Piala Dunia usai FIFA mencabut status tuan rumah.