kievskiy.org

Statistik Wataru Endo Pemain Baru Liverpool, Minim Bikin Pelanggaran dan Jago Alirkan Bola

Logo Liverpool.
Logo Liverpool. /Pixabay/Jorono

PIKIRAN RAKYAT - Liverpool mendatangkan gelandang bertahan asal VFB Stuttgart, Wataru Endo. Pemain berkebangsaan Jepang tersebut didatangkan Liverpool dengan harga 18 juta euro atau setara 301 miliar rupiah.

Kepiawaian gelandang berusia 30 tahun itu dalam menjaga stabilitas lini tengah, serta visinya dalam membangun serangan bagi tim, membuat Liverpool tertarik untuk merekrutnya.

Sebelumnya, Liverpool sempat dirumorkan akan merekrut Moseis Caicedo dari Brighton dan Romeo Lavia dari Southampton. Namun, kedua pemain tersebut memilih bergabung dengan Chelsea.

Wataru Endo memecahkan rekor sebagai pemain Asia termahal yang direkrut Liverpool, mengalahkan nilai transfer Takumi Minamino dengan harga 8,5 juta euro.

Baca Juga: Cara Berlangganan Siaran Liga Inggris 2023-2024 di Vidio, Tersedia Paket Streaming Bulanan dan Tahunan

Panic Buying?

Perekrutan Wataru Endo banyak dianggap sebagai panic buying (pembelian tergesa-gesa). Pasalnya, manajer Liverpool, Jurgen Klopp, biasanya cendrung merekrut pemain yang masih muda. Wataru Endo saat ini berusia 30 tahun, relatif tua untuk pesepak bola.

Endo pertama kali bergabung dengan VFB Stuttgart pada 2019 saat klub tersebut terdegradasi ke 2.Bundesliga. Endo kemudian membantu VFB Stuttgart naik tingkat ke Bundesliga.

Di Bundesliga musim 2022-2023, Endo mencatatkan 5 gol serta 4 asis dari 33 laga yang dimainkanya. Selain itu, menukil Whoscored, persentase operan sukses yang dihasilkan Endo pada musim itu pun cukup tinggi yakni 79.7 persen.

Endo pun minim melakukan pelanggaran. Dari 4 musim yang dijalaninya di VFB Stuttgart, Endo hanya mencatatkan total 17 kartu kuning dan belum pernah menerima kartu merah.

Sementara itu, di Timnas Jepang, Endo menjadi andalan dengan catatn bermain sebanyak 29 kali dan mencatatkan 1 gol. Pada Piala Dunia 2022, Endo bermain 3 kali serta menjadi pemain penganti sekali dengan operan sukses 81,1 persen, dan menciptakan rata-rata satu operan kunci di setiap laga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat