kievskiy.org

Cek Fakta: Vaksinasi Diklaim Bukan Solusi Kendalikan Pandemi, Simak Faktanya

Ilustrasi herd immunity.
Ilustrasi herd immunity. /Pixabay/Bruno-Germany

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini beredar informasi di media sosial melalui sebuah video yang menyatakan bahwa solusi mengendalikan pandemi Covid-19 adalah herd immunity alami dan bukan vaksin.

Pernyataan itu muncul melalui tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Bossman Mardigu, dia membagikan video itu pada 29 Juli 2021.

Video itu menyampaikan sebuah narasi yang menyebut bahwa di Amerika Serikat, kekebalan tubuh imunitas terhadap Covid-19 lebih dari 49,1 persen populasi, ditambah yang telah berhasil divaksin adalah 13.7 persen populasi.

Dari data tersebut, dalam video itu mengklaim bahwa Amerika saat ini sudah mendekati herd immunity dan mayoritas kekebalannya didapat secara alami atau natural herd immunity.

Baca Juga: Viral Anggota TNI Tak Melawan Saat Diserang Pemuda, Ternyata Tentara Punya Perhitungan Ladeni 'Lawan'

Tak hanya itu, tetapi disebutkan pula apabila pandemi Covid-19 adalah bencana alam natural disaster, maka sesungguhnya kesembuhan alami adalah herd immunity natural juga untuk mengalahkannya.

Namun, berdasarkan klarifikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, solusi yang mengklaim bahwa cara mengendalikan pandemi adalah dengan herd immunity alami bukan melalui vaksin adalah keliru.

Dalam penjelasannya, menyampaikan bahwa pada dasarnya herd immunity atau kekebalan kelompok adalah adanya perlindungan dari penyakit infeksi secara tidak langsung, saat mayoritas populasi memiliki kekebalan yang bisa didapat baik dari infeksi alami atau vaksin.

Adapun persentase orang yang harus memiliki kekebalan bervariasi pada tiap penyakit, tentunya tergantung respons imun, efikasi vaksin, dan faktor-faktor lain.

Selain itu, membiarkan masyarakat terpapar alami dengan infeksi Covid-19 untuk mencapai herd immunity diperkirakan harus lebih dari 70 persen populasi sakit dengan berbagai umur dan status kesehatan, akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian ditambah lagi bila fasilitas kesehatan tidak memadai, akan terjadi kolaps dan semakin meningkatkan kematian baik dari populasi dengan sakit Covid-19 dan bukan Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat