kievskiy.org

Cek Fakta: Polusi Udara Lebih Mematikan daripada Merokok

POLUSI udara dari kendaraan.*
POLUSI udara dari kendaraan.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polusi udara menyebabkan 8,8 juta manusia mengalami kematian prematur pada tahun 2015, setara dengan rata-rata memperpendek harapan hidup selama tiga tahun.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Science Focus, menurut sebuah penelitian dari University Medical Center Mainz di Jerman menemukan bahwa polusi udara membunuh orang lebih banyak daripada merokok.

Sebagai perbandingan, 7,2 juta kematian disebabkan oleh merokok dan memperpendek harapan hidup rata-rata 2,2 tahun, sementara 1 juta kematian disebabkan oleh penyakit HIV/AIDS (0,7 tahun).

Baca Juga: Meghan Markle Buat Ibu Tiri Pangeran Harry Geram karena Unggahan Fotonya

Penyakit yang dibawa oleh serangga seperti malaria bertanggung jawab atas 600.000 kematian (0,6 tahun). Adapun kematian dari kekerasan seperi perang menyumbang 530.000 kematian memperpendek harapan hidup 0,3 tahun.

Profesor Jos Leliveld, salah satu koordinator pada penelitian ini mengatakan bahwa polusi udara menyebabkan kerusakan para pembuluh darah melalui kenaikan tingkat stres, yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan darah, diabetes, stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Studi yang dipublikasikan dalam Cardiovascular Research menemukan bahwa orang yang berusia di atas 60 tahun paling berisiko pada penyakit jantung akibat polusi udara.

Baca Juga: Jajaran Dinas Kesehatan TNI AU Siap Hadapi Tantangan Penyakit Baru Seperti Corona

"Karena dampak polusi udara pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan jauh lebih besar dari yang diperkirakan, dan merupakan fenomena di seluruh dunia, kami percaya hasil kami menunjukkan bahwa ada 'pandemi polusi udara'," kata Profesor Thomas Munzel dari University Medical Center of Mainz di Jerman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat