kievskiy.org

Rencana Pemerintah Impor 1 Ton Beras Jelang Panen Raya Tuai Protes

Ilustrasi beras di Gudang Bulog.
Ilustrasi beras di Gudang Bulog. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT -  Niatan pemerintah membuka keran impor beras sebanyak satu juta ton, diprotes berbagai kalangan. 

Apalagi rencana tersebut akan dilakukan berbarengan dengan masa panen raya.

Selain menafikan kerja petani dengan anjloknya harga gabah, penumpukan stok beras di gudang-gudang Bulog tanpa dibarengi dengan manajemen tata kelola yang apik, justru akan menurunkan kualitas beras. 

Hal itu juga menimbulkan pertanyaan kepada Kementan yang tidak mengotot melindungi produksi petani.

 Baca Juga: Miris Lihat Kondisi Putrinya Usai Rina Gunawan Meninggal, Teddy Syach: Tidur dalam Kondisi Tegang

Baca Juga: Pemerintah Obral Insentif Pajak, Anggota DPR: Harus Tepat, Jangan Mencederai Kepercayaan Rakyat

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas menegaskan, saat ini tidak ada alasan bagi pemerintah untuk melakukan impor.

"Alasan (pemerintah) untuk menjaga stok, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan," kata Dwi saat dihubungi wartawan, Kamis 11 Maret 2021.

Dia memberikan data bahwa saat ini produksi beras dalam negeri dalam posisi aman. Hal itu terlihat dari anomali harga gabah kering panen di tingkat petani di mana terjadi penurunan sejak Oktober 2020. 

 Baca Juga: Andin Merasa Aldebaran Sungguh Mencintainya, Nino Galau dan Sedih, Ikatan Cinta 12 Maret 2021

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat