kievskiy.org

Pengamat: Larangan Mudik 2021 Tak Begitu Pengaruhi Perekonomian Desa

Penyekatan di masa larangan mudik 2021.
Penyekatan di masa larangan mudik 2021. /PRFM/Muhamad Fauzi PRFM

PIKIRAN RAKYAT - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Ahmad Buchari menanggapi pelaksanaan kebijakan penyekatan mudik 2021 yang berlaku dari tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.

Tak dapat dimungkiri bahwa aturan larangan mudik jelang Hari Raya Idul Fitri ini dipercaya dapat menekan angka penyebaran virus corona di Indonesia.

Namun selain sisi positif, menurut Ahmad Buchari penyekatan mudik 2021 itu juga dapat berdampak buruk bagi laju perekonomian masyarakat.

Pasalnya dengan ditutupnya akses keluar-masuk beberapa titik wilayah selama masa larangan mudik, distribusi barang dari desa ke kota diperkirakan akan terhambat.

Baca Juga: Sambatan Eks Jubir KPK Febri Diansyah Soal Buzzer Ditanggapi Susi Pudjiastuti: Sama Kayak Saya...

"Penyekatan memang pasti berdampak pada memutus penyebaran Covid-19, tetapi di sisi lain ada dampak negatifnya. Terhambatnya distribusi barang dari desa ke kota," tutur dia saat dihubungi PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui telepon, Bandung, Senin 10 Mei 2021.

Jika distribusi terhambat, maka imbasnya beberapa harga barang terkerek naik akibat langkanya kebutuhan masyarakat di hari lebaran.

Kendati demikian, Ahmad berpendapat larangan mudik tak akan terlalu merugikan perekonomian desa lantaran basis di sana merupakan pertanian.

Jika pun ada pengaruhnya hanya sedikit dirasakan, seperti saat belanja langsung, bisnis UMKM, pariwisata dan transportasi di daerah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat