PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 berdampak besar pada dunia pernerbangan Tanah Air, termasuk yang dialami Garuda Indonesia saat ini.
Di tengah hantaman krisis, Garuda Indonesia ternyata berdampak pada nilai utang yang mencapai Rp70 triliun.
Maskapai penerbangan plat merah ini tengah diuji dengan kondisi keuangan yang tidak sehat.
Uang sebesar Rp70 triliun ini diungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Baca Juga: Cari Gratisan, Barcelona Incar Kiper AC Milan
Dikutip pikiran-rakyat.com dari Bloomberg, Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda berutang 4,9 miliar dollar AS.
Parahnya, nilai utang itu akan bertambah setiap bulannya sekitar Rp1 triliun lantaran terus menunda pembayaran kepada pemasok.
Dia mengatakan, perusahaan memiliki arus kas negatif dan utang minus Rp41 triliun.
Baca Juga: Pesawat Batik Air 'Nyelonong' 6 Meter sampai Tabrak Jembatan di Bali Langsung Diinvestigasi
Jelas Irfan, kegagalan menjalankan program restrukturisasi.