kievskiy.org

AAJI: Asuransi Bangkit Lagi Setelah Terdampak Pandemi Covid-19

Ilustrasi asuransi.
Ilustrasi asuransi. /Pexels/karolina Grabowska

PIKIRAN RAKYAT - Industri asuransi jiwa Indonesia memperlihatkan pertumbuhan positif pada banyak bagian kinerjanya di kuartal I tahun 2021 ini. 

Salah satunya ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan positif di laporan pendapatan usaha untuk periode triwulan I 2021 dari puluhan perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Jika sebelumnya industri asuransi jiwa mencatat nilai minus hampir setengah triliun rupiah di triwulan pertama tahun 2020, maka kali ini tanda rebound mulai terlihat di triwulan pertama tahun 2021 di mana industri asuransi jiwa mencatatkan pendapatan positif sebesar 62,66 triliun rupiah.

"Optimisme tersebut terlihat dari pernyataan AAJI dalam Ringkasan Kinerja Industri Asuransi Jiwa," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu dalam jumpa pers virtual, Selasa 8 Juni 2021.

 Baca Juga: China Tak Bisa Dipaksa Beri Tahu Asal Usul Covid-19, WHO Jelaskan Alasannya

Dia menilai, untuk menjaga konsistensi dan momentum positif dalam industrinya, semua pihak perlu terus melakukan literasi dan meningkatkan tata kelola. Hal itu  untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menumbuhkan kesadaran masyarakat atas kebutuhan akan asuransi jiwa.

“Mulai naiknya aktivitas dari masyarakat dan dunia bisnis terlihat dari meningkatnya pendapatan industri asuransi jiwa. Masifnya kenaikan premi dari bisnis baru dan positifnya hasil investasi di kuartal satu tahun ini membuat lonjakan pendapatan yang cukup tajam,” kata Togar.

Meski demikian, dia tetap mengingatkan semua kalangan untuk tetap bersatu padu menjaga kondusifitas penanganan pandemi Covid-19. Keberhasilan vaksinasi yang mendorong kembali pergerakan perekonomian saat ini akan memberikan sumbangan besar pada potensi rebound pertumbuhan ekonomi makro dalam jangka panjang.

 Baca Juga: Lumpuh Sejak Lahir, Nazalla Dapat Bantuan Kursi Roda dari Wabup Garut Helmi Budiman

“Bonus demografi yang akan terjadi hingga satu dasawarsa ke depan sudah menunggu. Kami di industri asuransi jiwa melihat potensi bisnis ini sangat besar. Penetrasi yang baru sekitar 6 persen di Indonesia menjadi peluang pertumbuhan positif industri asuransi beberapa tahun ke depan. Kita perlu menyesuaikan moda penetrasi pasar baru agar bisa sejalan dengan protokol kesehatan yang ada,” jelas Togar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat