kievskiy.org

Sempat Berhenti, 22 Persen UMKM Kini Kembali Beroperasi

Ilustrasi - Pekerja menunjukan berbagai produk UMKM yang dipasarkan secara daring atau digital di Pusaka Sauvenir, Peunayong, Banda Aceh.
Ilustrasi - Pekerja menunjukan berbagai produk UMKM yang dipasarkan secara daring atau digital di Pusaka Sauvenir, Peunayong, Banda Aceh. /Antara Foto/Irwansyah Putra ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan kondisi UMKM di kuartal II-2021 mulai normal.

Teten Masduki menambahkan, digitalisasi mempunyai peranan penting dalam pemulihan ekonomi nasional, serta mendorong UMKM untuk terus berdaya. 

Survei yang dilakukan Bank Dunia pada 2021 menyebut, 80 persen UMKM yang sudah masuk ekosistem digital mempunyai daya tahan yang lebih baik.

“Survei yang dilakukan asosiasi e-commerce Indonesia juga menyebutkan bahwa selama pandemi telah terjadi kenaikan penjualan e-commerce sebesar 25 persen,” ujar Teten Masduki, Kamis, 5 Agustus 2021.

 Baca Juga: Sebelum ‘Kelakuannya’ Terbongkar, Kasus Jaksa Pinangki Hampir Diselesaikan Secara Adat

Ia menjelaskan, artinya masyarakat Indonesia terutama pelaku UKM telah keluar dari zona nyaman dan beradaptasi untuk bertahan. 

Namun, tantangan dan masalah dalam digitalisasi seperti kurangnya literasi digital serta akses pasar yang menjadi pekerjaan bersama yang perlu diselesaikan.

Sebagai pembicara kunci dalam  webinar Katadata Jaga UMKM Indonesia di sesi Bangkit dan Tumbuh Bersama di Tengah Pandemi, Teten Masduki juga mengungkapkan, hasil survei Mandiri Institute pada 2021, kondisi UMKM pada kuartal kedua 2021 membaik. 

Sebanyak 85 persen responden menyebut kondisi usaha mulai berjalan normal pada kuartal kedua. 

Selain itu, 22 persen UMKM yang tadinya berhenti beroperasi sudah kembali beroperasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat