kievskiy.org

PT Dirgantara Indonesia Berdayakan Industri Lokal

BANDUNG, (PRLM).- PT Dirgantara Indonesia (DI) menargetkan konten lokal pesawat N219 sampai minimal 60 persen. Hal itu dilakukan dalam rangka ikut serta memberdayakan industri lokal lain dalam di saat pasar ekspor melemah. Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, saat ini rancang bangun struktur N219 sisab rampung dan tinggal menunggu diresmikan ke publik oleh Presiden Joko Widodo. "Sampai sejauh ini konten lokal dalam pesawat N219 sudah 40 persen. Kami yakin masih bisa ditambah hingga 60 persen," ujarnya seusai acara Syukuran atas Pencapaian Tahap Validasi Rekayasa Rancang Bangun Struktur N219 di hanggar PT DI, Kamis (12/11/2015). Menurut Budi, dalam penggunaan konten lokal, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian. Tak sekadar membeli, namun industri tersebut juga dibina agar bisa memproduksi komponen N219 sesuai spesifikasi dan standar yang dibutuhkan PT DI. Tak hanya untuk produksi massal N219, pembinaan itu diharapkan bisa membuat industri lokal juga mampu memenuhi kebutuhan komponen untuk pesawat lain yang nanti akan dirancang PT DI. Terkait N219 sendiri, Budi melansir sejumlah keunggulan dari pesawat komuter CASR 23 berkapasitas 19 penumpang itu. "Pesawat ini bisa lepas landas di landasan pendek dan tidak beraspal," katanya. Selain itu, N219 juga dapat melakukan Self Starting tanpa ground support unit, Beroperasi dengan ground support minim, Kabin terluas di kelasnya, serta terbang dalam ketinggian dan kecepatan rendah. Dengan semua keunggulan itu, N219 dinilai cocok untuk pengoperasian di bandara perintis dengan landasan pendek dan perlengkapan minim. Sementara itu Chief Engineer N219 Palmana Banandi mengatakan, konten lokal dalam pesawat itu termasuk desain teknisnya yang memang dikerjakan sepenuhnya oleh teknisi lokal. "Dengan beberapa komponen yang juga diproduksi di dalam negeri, konten lokal saat ini mencapai 40 persen," katanya. Salah satu komponen lokal yang sudah masuk dalam rancang bangun struktur purwarupa N219 adalah kaca depan (windshield). "Secara visual sudah bagus dan memenuhi spesifikasi, tinggal diuji coba dan disertifikasi," kata Palmana. Ke depan, konten lokal juga akan diupayakan untuk landing gear, panel interior, Engine Mount, Engine Accelerator dan Lighted Panel Cockpit. Rencananya semua komponen itu akan dikembangkan di 30 industri lokal yang dibina PT DI, Lapan dan Kementerian Perindustrian. Menurut Palmana, dari 30 industri yang dibina itu, ada 6-7 perusahaan yang sudah dimitrakan untuk memasok komponen N219 jika produknya lolos sertifikasi. "Kami berharap ke depan lebih banyak industri lokal yang dibina dan bermitra. Namun saat ini diprioritaskan untuk industri yang sudah memiliki fasilitas pendukung memadai, karena kalau harus investasi dari nol akan sangat berat," ujarnya. (Handri Handriansyah/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat