PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) & Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan salah satu upaya memacu kembali laju perekonomian nasional, adalah dengan menjalankan Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon (LCD).
Pemerintah, ujar Suharso, mengalokasi anggaran senilai Rp23,45 triliun-Rp34,52 triliun.
Besaran nilai anggaran ini baru 24 persen dari total anggaran yang dibutuhkan.
“Karena alokasi dana dari APBN (untuk LCD) ini masih 24% dari total dana yang dibutuhkan. Sedangkan 76% lainnya diharapkan dari nonpemerintah,” kata Suharso Monoarfa, Senin, 23 Agustus 2021.
Baca Juga: Bahaya Mencetak Sertifikat Vaksin Covid-19, Berikut Penjelasannya
Suharso Monoarfa mengatakan, LCD merupakan salah satu prioritas nasional dan sekaligus menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Dengan instrumen ini diharapkan tercapai produktivitas ekonomi yang berkelanjutan sekaligus menurunkan dampak ekologi yang terjadi akibat kegiatan ekonomi yang efek rumah kaca.
Oleh karena itu, lanjut dia, dibutuhkan strategi transformasi transisisi yang robust (kokoh), sustainable (berkelanjutan) dengan mempertimbangkan kesiapan sumberdaya, pendanaan, serta teknologi.
Baca Juga: Bahaya Mencetak Sertifikat Vaksin Covid-19, Berikut Penjelasannya
Ia hadir dalam webinar bertajuk “Collaboration for The Future Economy” dengan subtema “Pathway to Low Carbon Development in Indonesia”, di Jakarta.