PIKIRAN RAKYAT - Dalam Making Indonesia 4.0, Pemerintah menargetkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030.
Di sisi lain, riset Bank Dunia bahwa hingga 2030 juga menunjukkan, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital.
Di lapangan, pelaku usaha digital mengaku sulit menemukan generasi milenial cakap digital.
“Nyatanya, kami kekurangan beberapa ratus ribu (tenaga cakap digital) setiap tahunnya,” kata CEO Boleh Belajar, Oni Fahrurrozi, Senin, 30 Agustus 2021.
Baca Juga: Tak Berani Ajak Andhika Pratama Ibadah, Ussy Sulistiawaty: Selama Menikah...
Sebagai gambaran, setiap kali rekrutmen, Boleh Dicoba Digital mewawancara 40 orang, hanya 1-2 orang yang kriteria. Itu pun masih perlu dilatih kembali, lantaran hasil penilaiannya skala 6-8 dari 10.
“Skill set-nya unik, ini tidak ditemukan di kampus mana pun,” kata dia.
Menurut dia, banyak universitas kini telah mengajarkan terkait bidang yang ia geluti, pemasaran digital.
Baca Juga: Tokoh Agama Kecam Kerumunan Kepala Daerah NTT: Tindakan Kriminal dan Ancam Nyawa Orang
Namun, yang dipahami calon pegawai, biasanya hanya permukaannya saja. Masih perlu sekira 2 bulan melatih perlahan 1-2 orang.