kievskiy.org

PT Telkom Dituntut Tingkatkan Kinerja

JAKARTA, (PR).- Jaringan Aksi Peduli BUMN menuntut peningkatan kinerja dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Pasalnya, pelayanan Badan Usaha Milik Negara itu dinilai belum memuaskan konsumen. Misalnya, dalam pembatasan quota internet atau Fair Usage Policy Indihome yang memberikan unlimited namun kemudian hanya menjadi 300 Gigabyte/bulan. "Apalagi, pembatasan ini tanpa adanya pemberitahuan kepada pelanggan oleh pihak Telkom, sehingga Telkom seperti mengelabui pelanggan," kata Muhamad Hidayat dari Jaringan Aksi Peduli BUMN (JAP-BUMN) dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu 20 April 2016. Belum lagi, lanjut dia, pelanggan Indihome mengalami gangguan hingga beberapa hari, sementara Indihome Telkom tak pernah memikirkan mekanisme pengurangan biaya pembayaran. Pada beberapa kasus perbaikan jaringan, pelanggan harus menunggu hingga 3 hari untuk dapat menikmati paket internet hingga normal. Selama 3 hari tak berfungsinya internet, Indihome tak pernah menghitung biaya yang dikeluarkan akibat terhambatnya kerja-kerja dan aktivitas kantor. Selain itu, ada pelanggan mengeluhkan adanya kebijakan Indihome yang tak beres saat berhenti berlangganan Indihome, telepon rumah juga diputus. "Padahal, nomor telepon tersebut bukan berasal dari Indihome, melainkan nomor telepon rumah lama. Ini sungguh memprihatinkan," kata Hidayat. Dia mengaku heran bagaimana mungkin perusahaan milik negara dengan kinerja saham terbaik pada tahun 2015 tega memperlakukan pelanggan seperti itu. PT Telkom melalui anak perusahaan Telkomsel pernah kecolongan akibat bobolnya penjualan paket internet Simpati pada kisaran bulan Agustus-September 2015. Untuk kebobolan ini hingga saat ini pihak Telkom dan Telkomsel tidak pernah mengakui terbuka padahal, agen-agen penjual kartu telepon menyatakan bahwa khusus untuk kartu internet Simpati penjualan dilakukan 2 minggu sebelum habisnya paket internet. "Ini jelas merugikan pelanggan dan tentu saja merugikan keuangan perusahaan yang berarti juga merugikan negara akibat kehilangan banyak quota yang dijual ke pasar," katanya. Lalu seperti apa pertanggungjawaban Dirut Telkom Alex Sinaga? "Sampai saat ini Dirut Telkom tak pernah mempertanggungjawabkan hal itu," katanya. Oleh karena itu, ujar Hidayat, aktivis Jaringan Aksi Peduli BUMN berencana akan mendatangisecar beramai-ramai RUPS PT Telkom untuk mendesak digantinya pimpinan saat ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat