kievskiy.org

Tol Laut Mengurangi Biaya Logistik

RAPAT Kerja Teknis Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jakarta, Selasa 3 Mei 2016.*
RAPAT Kerja Teknis Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jakarta, Selasa 3 Mei 2016.*

JAKARTA, (PR).- Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Umat Aris mengatakan, mewujudkan gagasan Indonedia sebagai poros maritim dunia penting untuk menjamin konektivitas antarpulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. "Pemahaman yang melahirkan gagasan tentang tol laut adalah untuk menegaskan kembali bahwa Indonesia sebagai bangsa maritim. Tol laut yang dimaksud adalah membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan dengan tujuan menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata, mewujudkan biaya logistik yang lebih murah," kata Dirjen saat membuka Rakernis Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jakarta, Selasa 3 Mei 2016. Dijelaskan, program tol laut yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk mengembangkan sektor kemaritiman, salah satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port) untuk memberi jalan bagi kapal-kapal besar yang melintasi perairan Indonesia. Menurut dia, tol laut itu nantinya akan terintegrasi dengan infrastruktur di darat dan udara, yang berujung kepada biaya transportasi menjadi lebih murah, distribusi logistik lebih murah, dan harga-hara yang berkaitan dengan kebutuhan pokok juga turun secara signifikan. Dia memastikan, tol laut akan menjadi andalan masyarakat di daerah-daerah terpencil, sehingga komoditas yang berpotensi dari daerah terpencil dapat muncul ke permukaan karena adanya kapal yang melayari daerah tersebut. "Tol laut akan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan baru sebagai sebuah multiplier effect," paparnya. Dalam realitas inilah, kata Dirjen, peran KPLP menjadi sangat penting dalam mewujudkan program tol laut, mengingat tugas pokok dan fungsi KPLP di bidang patroli dan pengamanan, penegakkan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air serta sarana dan prasarana. "Melalui pelaksanaan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) secara profesional, efektif, efisien akan mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran, sehingga program tol laut dapat terlaksana," paparnya. Sementara Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Capt. Karolus G Sangaji mengatakan, rakernis ini sebagai upaya membangun sinergi aparatur baik yang di pusat maupun yang di unit pelaksana teknis untuk menjalin kerjasama yang berkesinambungan dalam melaksanakan tugas untuk mengawal dan mensukseskan Tol Laut sebagaimana dicanangkan Presiden Joko Widodo.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat