kievskiy.org

Sinergi Antar Koperasi Perluas Jaringan Pemasaran

JAKARTA, (PR).- Sinergi antar koperasi di seluruh Indonesia akan memperluas jaringan pemasaran. Selain itu, keterbatasan bahan baku akan teratasi dengan adanya kerja sama antar koperasi. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan, kerja sama antarkoperasi di seluruh Indonesia harus terus diciptakan untuk memperluas jaringan pemasaran dari produk yang dihasilkannya. "Saya bangga dan apresiasi terciptanya kerja sama usaha antarkoperasi ini. Tidak semua daerah punya segalanya dan tidak semua bahan baku tersedia di daerahnya. Kerja sama usaha antarkoperasi ini harus terus diciptakan," kata Puspayoga pada acara Temu Konsultasi pengembangan kerjasama usaha koperasi di Jakarta, Kamis 23 Februari 2017. Puspayoga mencontohkan, ketika UKM anggota koperasi di Sumatera kekurangan bahan baku‎, maka koperasi di wilayah Sulawesi bisa menjadi pemasoknya. Begitu juga dengan kerja sama penjualan, misalnya beras Sukabumi dijual oleh koperasi di wilayah lain di Jawa Barat atau provinsi lainnya. "Banyak hal bisa dibangun untuk kerja sama usaha antarkoperasi di seluruh Indonesia. Dengan kerja sama antarkoperasi itu akan memperkuat jaringan pemasaran, yang berdampak pada berkurangnya ongkos produksi sehingga daya saing produk KUMKM kita akan meningkat," kata Menkop. Dengan demikian, kata Puspayoga, akan terjadi saling ketergantungan antardaerah di Indonesia, terutama menyangkut ketersediaan bahan baku dan jaringan pemasaran. "Pada akhirnya, kuatnya kerja sama antarkoperasi di Indonesia itu akan semakin memperkuat NKRI. Selain itu, juga bisa menciptakan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan," ucap Menkop. Pada kesempatan ini pula‎, Puspayoga menyaksikan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh 42 koperasi untuk 26 perjanjian kerja sama di beberapa bidang usaha. Di antaranya, kerja sama jasa antarjemput barang/jasa (4 koperasi), penyediaan barang toko (2 koperasi), pertanian, perdagangan dan pemasaran hasil bumi terutama jenis rempah basah (2 koperasi), promosi dan empowering (2 koperasi), pemasaran dan pendistribusian beras (2 koperasi), pengembangan agroforesty komoditas kopi (2 koperasi), pengembangan agribisnis komoditas beras dan produk turunannya di kawasan DAS Citarum (2 koperasi), jual-beli pakan ternak sapi perah (8 koperasi), chanelling wirausaha (2 koperasi), pemasaran rumput laut (5 koperasi), pendistribusian gula pasir (2 koperasi), penjualan beras Caping Gunung (2 koperasi), penjualan bahan baku produksi (2 koperasi), jual-beli hasil produksi kopi (2 koperasi), serta ritel (3 koperasi). Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta menambahkan, pertemuan ini merupakan media untuk meningkatkan daya saing produk dan usaha koperasi melalui perluasan jaringan pemasaran antar koperasi di seluruh Indonesia. "Selain itu, juga untuk kemudahan dalam pemenuhan bahan baku proses produksi masing-masing koperasi," kata Wayan. Wayan menambahkan, model kerja sama antarkoperasi seperti itu bisa digalakkan di daerah-daerah. "Model kerja sama ini dapat dikembangkan di masing-masing daerah ataupun lintas daerah di seluruh Indonesia. Saya berharap dinas-dinas koperasi bisa mendorong terciptanya kerja sama antarkoperasi di daerah masing-masing," ujar Wayan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat