kievskiy.org

Industri Jasa Konstruksi Tumbuh 30% dalam 3 Tahun

DIREKTUR Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib seusai Sosialisasi UU Jasa Konstruksi di kantornya, Kamis, 9 Maret 2017.*
DIREKTUR Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib seusai Sosialisasi UU Jasa Konstruksi di kantornya, Kamis, 9 Maret 2017.*

JAKARTA, (PR).- Industri jasa konstruksi mengalami pertumbuhan signifikan sekitar 30% selama tiga tahun terakhir. Pertumbuhan itu menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap pelaku industri konstruksi meningkat. "(Industri) konstruksi kita tumbuh, nilai kontraktor dari menengah ke besar sekitar 30% selama 3 tahun belakangan," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib seusai Sosialisasi UU Jasa Konstruksi di kantornya, Kamis, 9 Maret 2017. Yusid mengatakan, tren industri konstruksi nasional terbukti merangkak naik. Dari 200 badan yang ditargetkan naik kelas dari kontraktor menengah ke besar hingga tahun 2019, ternyata kini sudah mencapai sekitar 70%. Dia meyakini, target pemerintah tersebut akan terpenuhi dalam dua tahun ke depan. "Kita dorong karena kita punya daya saing karena paket kita kan banyak yang besar, 70% tercapai dari 200 badan usaha," ujarnya. Sayangnya, ungkap Yusid, saat ini kontraktor domestik sulit mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Dengan demikian, pertumbuhan industri konstruksi pun lebih didominasi kontribusi dari dalam negeri. Dia menilai, penurunan pekerjaan di luar negeri merupakan imbas dari perlambatan perekonomian global. Sebaliknya, perusahaan asing malah melirik Indonesia untuk mendirikan tempat usaha lantaran pertumbuhan ekonomi nasional dianggap lebih baik. "Kontaktor besar yang bisa bersaing dengan internasional di mana pun di dunia itu kecil. Oleh karena itu, kita targetkan lima tahun ke depan kontraktor besar sekitar 200 badan usaha menjadi besar," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat