kievskiy.org

Penerapan E-Toll 100 Persen, Jasa Marga Jamin tak Ada PHK

JAKARTA, (PR).- Rencana pemerintah mewajibkan penggunaan e-toll atau transaksi non-tunai di seluruh gardu tol di Jabodetabek diharapkan dapat mengurangi antrean kendaraan. Kendati masih wacana, timbul kekhawatiran penerapan sistem transaksi elektronik itu akan berimbas pada pemberhentian para petugas di gardu-gardu tol. Menyikapi hal itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani menegaskan, pihaknya tidak akan memberhentikan karyawan yang bertugas di gardu-gardu tol. Meskipun ada pengurangan petugas di gardu-gardu tol, mereka akan dialihtugaskan ke gardu tol yang akan dibangun. "Walaupun gardunya cashless atau GTO bukan berarti tidak butuh karyawan. Nanti, kami akan mengoperasikan jalan tol baru 667 km hingga 2019. Bisa dibayangkan berapa jumlah gardu tol yang dioperasikan, kami butuh karyawan juga," tutur Desi dalam konferensi pers RUPS Tahunan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017. Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Jasa Marga Refly Harun menambahkan, perubahan sistem pembayaran dari tunai ke elektronik tidak mudah. Pihaknya akan mendorong masyarakat untuk beralih ke transaksi elektronik yang selama ini terbiasa menggunakan uang tunai untuk transaksi. "Tidak mudah mendorong pelanggan pakai e-toll, tapi kami harap ada akselerasi. Mudah-mudahan dengan dorongan pemerintah, utilisasi meningkat dan target 100 Persen tercapai," ujarnya. Refly melanjutkan, perubahan sistem itu hanya akan menggeser pekerja dari satu tempat ke tempat lainnya. Perseroan menjamin tidak akan terjadi PHK massal lantaran penerapan sistem baru dari tunai ke elektronik. "Kalau ada skema lain, pasti akan dibuat kesepakatan antara manajemen dan karyawan. Kami jamin tidak ada PHK, apalagi dengan tidak manusiawi," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat