kievskiy.org

Kabar Baik untuk UMKM, Pembiayaan Ditambah dan Bisa Jadi Game Changer Perekonomian Bangsa

Perajin menyelesaikan pembuatan hiasan aquascape di Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Kamis 7 Oktober 2021. UMKM yang biasa mengerjakan pesanan cinderamata ikon tempat wisata berbahan fiberglass tersebut berinovasi membuat hiasan aquascape dan pot tanaman bonsai mengikuti tren pasar agar tetap bertahan saat pandemi Covid-19.
Perajin menyelesaikan pembuatan hiasan aquascape di Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Kamis 7 Oktober 2021. UMKM yang biasa mengerjakan pesanan cinderamata ikon tempat wisata berbahan fiberglass tersebut berinovasi membuat hiasan aquascape dan pot tanaman bonsai mengikuti tren pasar agar tetap bertahan saat pandemi Covid-19. /Antara/Hendra Nurdiyansyah

PIKIRAN RAKYAT - UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) diyakini akan menjadi game changer pascapancemi Covid-19. Sektor usaha itu akan memegang peranan penting dalam mendorong akselerasi perekonomian dan menjaga agar kesenjangan ekonomi tidak kian melebar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pandemi telah mengakibatkan kesenjangan semakin melebar.

Kondisi itu menjadi perhatian dari pemerintah. Soalnya, jika tak diseimbangkan, berpotensi jadi isu berbahaya.

Pemerintah mencoba mengintervensi melalui berbagai hal seperti menyediakan bantuan sosial, subsidi, dan strategi lainnya.

Baca Juga: Gunung Guntur dan 'Kampung Jin' Tempat Gibran Disesatkan, Terungkap Pengakuan Sudah Diincar tapi Pilih Diam

Baca Juga: Menjajal Duet Nasionalis-Agamis Menuju Pilpres 2024 dan Jalan Lain ke Istana

Sementara dari BUMN, intervensi di antaranya dilakukan melalui holding mikro. Erick Thohir menuturkan, langkah itu sangat penting karena pembiayaan UMKM di Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding negara lain.

Ia mencontohkan, di Malaysia dan Thailand, pembiayaan sektor UMKM mencapai 50 persen, Jepang 80 persen, dan Korea Selatan 65 persen.

”Targetnya, pada 2024 kita bisa 30 persen. Naik dari 20 persen. Dari total UMKM, masih ada 37 juta yang belum bankable. Jadi, potensinya ada,” katanya saat berkunjung ke kantor Pikiran Rakyat, Jalan Sasia Afrika Nomor 77, Kota Bandung, Sabtu 9 Oktober 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat