kievskiy.org

Pesawat N219 Siap Diproduksi Pertengahan 2019

WARGA bermain simulator pesawat N219 Nurtanio pada acara Festival Dirgantara Indonesia di PT. Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Sabtu 25 September 2018.*
WARGA bermain simulator pesawat N219 Nurtanio pada acara Festival Dirgantara Indonesia di PT. Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Sabtu 25 September 2018.*

JAKARTA, (PR).- Proses pengembangan pesawat N219 sudah masuk dalam tahap sertifikasi yang ditargetkan paling lambat selesai pada pertengahan tahun 2019. Meskipun demikian, permintaan produksi pesawat tersebut kini telah mencapai 110 unit.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi‎ mengatakan, pesawat N219 ‎ akan  menjadi alat transportasi penghubung daerah atau pulau terpencil di Indonesia. "Indonesia banyak daerah-daerah remote yang tidak mudah dicapai. Namun kita tetap harus suplai berbagai macam barang dan koneksikan orang-orang yang tinggal di sana," ujar dia saat acara Aerosummit 2018 di Jakarta, Selasa 25 September 2018.

Dia mengatakan, pihaknya mendorong agar PT DI selaku produsen pesawat tersebut bisa memperbanyak konten lokal hingga di atas 50 persen.‎ "Saya juga minta kepada para penguna produk-produk aviasi yang lain untuk berkolaborasi dengan industri penerbangan Indonesia. Kolaborasi tersebut harus dibangun bersama demi keuntungan industri penerbangan Indonesia,"ujar dia.

Budi juga meminta pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk mengembangkan produk pesawat lainnya. Hal itu diantaranya pesawat yang bisa mengukur garis pantai, sebagai alat bantu pertanian, dna juga medis. "Kami akan support mengenai regulasinya. Ini industri yang harus kita dukung," ujar dia.

Sertifikasi pesawat N219

Kepala Lembaga Penerbangan dan Amtariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan proses sertifikasi merupakan syarat agar pesawat N219 bisa diproduksi dan dipasarkan secara komersil. Proses sertifikasi memiliki berbagai syarat salah satunya memenuhi uji terbang dan uji darat. Ada dua pesawat N219 yang digunakan untuk uji terbang. 

"Sebentar lagi pesawat kedua akan terbang perdana. Dua pesawat itu harus memenuhi syarat terbang minimal 304 jam. Ditargetkan proses sertifikasi selesai awal tahun atau paling lambat pertengahan tahun depan," ujar dia.

Setelah mendapatkan sertifikat, Thomas mengatakan, pesawat N219 siap untuk diproduksi. Proses produksi tersebut diprediksi meningkat pada 2021 seiring dengan bertambahnya permintaan. "Jadi kita punya waktu 2-3 tahun‎ untuk mempersiapkan produksi tersebut," ujar dia.

‎Menurut Thomas, pembangunan proyek pesawat N219 ini merupakan momentum yang bagus untuk industri penerbangan Indonesia. Sebab‎ proyek ini dikerjakan banyak pihak mulai dari onderdil hinga perawatan. "Jadi bisa menciptkan ekosistem industri penerbangan yang mendukung pengembangan industri ke depan," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat