kievskiy.org

Suku Bunga Stabil, Pembiayaan Perumahan Catat Pertumbuhan

ILUSTRASI perumahan.*/DOK PR
ILUSTRASI perumahan.*/DOK PR

JAKARTA, (PR).- Realisasi penyaluran pembiayaan perumahan PT Sarana Multigriya Financial (Persero) pada triwulan I tahun 2019 mencapai Rp 2,51 triliun atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,8 T. Suku bunga yang relatif stabil mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan perumahan tersebut.

Direktur PT SMF, Heliantopo mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan tersebut terdiri dari skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp 700 miliar dan komersil sebesar Rp 1,8 triliun. "Salah satu penyebab realisasi pembiayaan naik karena FLPP kelihatannya di triwulan I ini cukup pesat pertumbuhan pencairannya," ujar dia saat konferensi pers di Jakarta, Rabu 10 April 2019.

Selain itu, Heliantopo menyebut, suku bunga yang cukup stabil di tahun 2019 juga dinilai mempengaruhi kinerja tersebut. Hal itu berbeda dengan 2018 dimana kenaikan suku bunga Bank Indonesia mencapai‎ enam kali.

"Kami masih optimistis, dengan suasana kondusif maka kinerjanya semakin membaik. Dengan usaha yang kami lakukan, realisasi pencairan FLPP baik, dan penyaluran KPR‎ bisa lebih baik,"ujar dia.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan ‎bahwa tahun 2018 sangat menantang karena kenaikan suku bunga BI. Meskipun demikian, SMF tetap menlampaui target penyaluran pinjaman hingga mencapai Rp 11,88 triliun pada tahun 2018. Angka tersebut meningkat 44,34 % dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 8,23 triliun.

Dia mengatakan, total aliran dana yang disalurkan periode tersebut dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun dan pinjaman sebesar Rp 9,88 triliun. Dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 765 ribu debitur KPR. 

"Meskipun demikian harus diakui penyebarannya belum merata karena 86,05 persen masih berada di Indonesia wilayah barat, sebanyak 13,52 persen di Indonesia Tengah, dan 0,43 persen di wilayah timur. Ini yang menjadi tantangan kami,"ujar dia.

‎Pada 2019, PT SMF menargetkan pembiayaan hingga mencapai Rp 10 triliun. Terdapat empat program inisatif untuk mencapai target tersebut yaitu penurunan beban fiskal, KPR pascabencana, homestay, dan rumah kumuh.

Program penurunan beban fiskal direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada pemerintah dalam program KPR FLPP. PT SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25 % pendanaan KPR FLPP. Dengan demikian, pemerintah hanya menyediakan 75 % dari total pendanaan KPR FLPP dari semula mencapai 90 %.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat