kievskiy.org

BI Pertahankan Suku Bunga di 6 Persen

NILAI tukar rupiah/ANTARA
NILAI tukar rupiah/ANTARA

JAKARTA, (PR).- Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI Rate BI‎ 7-days Reverse Repo Rate sebesar 6 persen. Bank Indonesia meyakini stabilitas pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketidakpastian global akan memperkuat nilai tukar Rupiah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mempertahankan stabilitas ekonomi. Hal itu khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan.

"Kami juga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam memperkuat permintaan domestik dan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing," ujar dia alam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 25 April 2019

Dia mengatakan, perbaikan ekonomi global lebih rendah dari perkiraan. Ekonomi Amerika Serikat tumbuh melambat dipengaruhi menurunnya pendapatan dan keyakinan pelaku usaha, terbatasnya stimulus fiskal pascaberakhirnya penurunan pajak korporasi, serta berlanjutnya permasalahan struktural di pasar tenaga kerja. Demikian pula ekonomi Tiongkok masih melambat, meskipun telah dilakukan ekspansi fiskal melalui pemotongan pajak dan pembangunan infrastruktur. Perlambatan ekonomi juga dialami Eropa akibat melemahnya ekspor.

"Sejalan dengan perlambatan ekonomi dunia, volume perdagangan dan harga komoditas global menurun, kecuali harga minyak yang naik pada periode terakhir karena faktor geopolitik. Di sisi lain, respons kebijakan moneter global tidak seketat prakiraan semula sehingga ketidakpastian pasar keuangan global berkurang. Hal ini berdampak positif bagi aliran masuk modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia,"ujarnya.

Sementara itu di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2019 diperkirakan tetap kuat. Hal itu didorong oleh konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi dan belanja terkait pemilu.

Meskipun demikian, investasi sedikit melambat sejalan pola musiman awal tahun. "Namun investasi diperkirakan akan kembali menguat pada triwulan berikutnya,"ujarnya.

Sementara nilai tukar Rupiah pada 23 April 2019 tercatat menguat 1,17 persen secara point to point dibandingkan dengan akhir Maret 2019. Bila dibandingkan dengan level 2018, nilai tukar Rupiah juga menguat 2,17 persen secara point to point.

M‎enurut Perry, Perkembangan ini tidak terlepas dari perkembangan aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik. Hal itutermasuk aliran masuk ke pasar saham yang berlanjut pada April 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat