kievskiy.org

Distribusi Tak Stabil, Harga Bumbu Dapur Tinggi

SEORANG pedagang cabai merah saat melayani pembeli di Pasar Baru Cilegon, Sabtu 15 Juni 2019.*/SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN
SEORANG pedagang cabai merah saat melayani pembeli di Pasar Baru Cilegon, Sabtu 15 Juni 2019.*/SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN

CILEGON, (PR).- Pascalebaran Idulfitri 2019, distribusi beberapa jenis bumbu dapur masih belum stabil. Ini menyebabkan harga bumbu-bumbu dapur di pasar tradisional Kota Cilegon masih tinggi.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon Ema Hermawati mengatakan, harga bumbu dapur hingga kini masih belum stabil. Contohnya cabai merah kriting saat ini di angka Rp50 ribu per kg dari sebelumnya Rp48 ribu. Sedangkan cabai merah besar berkisar di angka Rp40 per kg, dimana sebelumnya Rp 35 ribu. “Cabai merah keriting itu awalnya naik jadi Rp 48 ribu, terus melonjak jadi Rp 52 ribu. Kemarin dicek, sudah di kisaran Rp 50 ribu,” kata Ema, Sabtu 15 Juni 2019.

Selain cabai merah, harga bawang putih pun masih belum stabil meskipun kenaikan tidak terlalu siginifikan. Dimana bawang putih naik dari Rp 35 ribu per kg, menjadi Rp 36 ribu per kg.

Menurut Ema, dugaan sementara kondisi ini muncul karena proses distribusi belum stabil. Dimana sejumlah distributor belum mulai melakukan aktivitas ekonomi. “Ada juga yang sopir atau pekerjanya yang masih libur,” ujarnya kepada wartawan Kabar Banten, Sigit Angkt Nugraha.

Selain itu, cuaca di daerah produksi bumbu dapur pun menjadi penyebab lain. Cuaca tidak menentu membuat produksi pertanian menjadi tidak baik."Kadang hujan, kadang tidak. Ini membuat ladang pertanian di tempat produksi bumbu dapur menjadi tidak sesuai yang diinginkan," tuturnya.

Mnurut Ema, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan harga bumbu dapur, dari pasokan bumbu dapur lokal. Dimana daerah produksi cabai-cabaian di Banten salah satunya Pandeglang. "Kami mengandalkan pasokan dari daerah pemproduksi bumbu dapur lokal. Kalau pasokan lokal banyak, ini bisa menekan harga untuk tidak terlalu tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Mahdi, salah satu penjual cabai, jika kenaikan harga bumbu dapur dikeluhkan oleh pembeli. Ini karena bumbu dapur menjadi bahan dasar penting untuk memasak. "Banyak pelanggan yang mengeluh, disangkanya kami pedagang sedang mainkan harga. Padahal dari sananya emang sudah mahal. Distributirnya juga sudah mulai tidak bagus lah," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat