BANYUMAS, (PR).- Bahan bakar untuk rumah tangga, elipiji 3 kilogram sejak sepekan ini menghilang dari pasaran, kelangkaan merata sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Sejumlah pengecer juga mengeluhkan hilangnya energi bersusidi untuk masyarakat tidak mampu ini.
Dian (27) warga Kedungwuluh Kecamatan Patikraja mengaku harus mencari dengan berkeliling hingga belasan kilometer untuk mencari gas melon. Pengecer elpiji 3 kg terdekat yang menjadi langganannya selalu kehabisan stok."Kondisi ini sudah berlangsung sejak sepekan ini, jelas ini membuat resah. sebab sudah beberapa hari terakhir lalu kami kesulitan memasak," katanya Kamis 1 Agustus 2019.
Dari keterangan sejumlah pengecer, kelangkaan terjadi karena kuotanya sengaja dikurangi. Pihaknya juga tidak mengetahui asalan distributor atas pengurangan kuota di tingkat pengecer.
Pembatasan kuota, banyak dikeluhkan masyarakat di Purwokerto Selatan. Sulis (45) mengaku, sudah sepekan ini kesulitan mendapatkan elpiji. Rata-rata stok di pengecer banyak yang kosong, tidak demikian dengan elpiji 12 kg dan 5 kg. "Namun anehnya kenapa stok elpiji isi 12 kilogram dan elpiji 5 kg stoknya aman, selalu tersedia dan masih banyak ditemukan di beberapa pengecer," terangnya.
Karena tidak ada alternatif energi lainnya dia dan keluarga mencari sampai belasan kilometer untuk mencari elpiji, dan menghemat pemakaiannya. Sebenarnya anergi alternatif kayu bakar di desa masih ada. Akan tetapi keluarganya tidak memiliki tungku api.
Kelangkaan elpiji 3 kg juga terjadi Kecamatan Sokaraja, Nining (45), warga Kelurahan Sokaraja Kulon mengaku sudah dua hari ini tidak menggunakan gas di rumahnya. "Terakhir beli sekitar dua pekan lalu. Saat gasnya habis, saya cari ke tempat eceran di Sokaraja, sudah tidak ada yang jual," katanya.
Terkait kondisi ini, beberapa pengecer mengaku sejak 10 hari lalu memang ada pengurangan pasokan elpiji 3 kg. Seorang pengecer di sekitar Pasar Patikraja, mengaku setiap kali ada pasokan, biasanya dia mendapat jatah 10 tabung elpiji 3 kg dari agen.
"Kelangkaan sudah cukup lalu sejak sepekan lalu. jatah elpiji 3 kg untuk warung saya dikurangi. Yang biasanya 10 tabung, sekarang hanya lima tabung," ucapnya.
Dengan jatah yang dikurangi separuh dari kondisi normal, dia mengaku menyebabkan banyak warga yang mencari elpiji 3 kg tidak kebagian. "Begitu datang, biasanya hanya dalam sehari, elpiji 3 kg yang hanya lima tabung itu langsung ludes dibeli warga," ujarnya.***