BANDUNG, (PR).- Meski dibayang-bayangi imbas dari kondisi perekonomian global yang penuh dengan ketidakpastian, penerimaan bea masuk dan cukai di Jawa Barat dalam tren positif. Diperkirakan pada pengujung tahun target penerimaan yang dipatok di angka Rp 28,48 triliun dapat tercapai.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Jabar Saipullah Nasution mengatakan hingga saat ini realisasi penerimaan DJBC Jabar mencapai Rp 19,9 triliun atau sekitar 69,9% dari target yang ditetapkan. Sementara pada 2018 pihaknya mampu membukukan penerimaan 101,9% dari target yang ditetapkan.
“Dengan waktu yang tersisa kami, harapannya tahun ini juga di atas 200%,” ujarnya yang ditemui disela Syukuran Penghargaan sebagai Kantor Wilayah Terbaik Peringkat Pertama Tingkat Kementerian Keuangan Tahun 2019, Jumat, 1 November 2019.
Dikatakan, berdasarkan pola historisnya penerimaan akan meningkat tajam pada Desember. Pasalnya pada bulan tersebut akan masuk sejumlah penerimaan yang merupakan akumulasi dari bulan sebelumnya, khususnya untuk tembakau.
“Karena biasanya ada penundaan pembayaran sehingga pada Desember itu ada sekitar Rp 6 triliun. Sedangkan sisanya akan digenjot November ini,” ujarnya.
Dari sisi penindakan, Saipullah mengatakan, hingga Agustus 2019 sudah ada 11 kasus yang naik hingga ke tahap pengadilan. Adapun pelanggaran paling banyak terutama terkait rokok, minuman, dan sejumlah pabrik. Sedangkan total pelanggaran pada 2018 yang ditindak 2890 kasus dengan 11 kasus diantaranya disidik.
Integritas dan inovasi
Lebih lanjut, Saipullah mengatakan dengan berbagai upaya peningkatan layanan melalui komitmen integritas dan inovasi, pihaknya Kanwil DJBC Jabar mampu diganjar penghargaan bergengsi dari Menteri Keuangan sebagai Kantor Wilayah Terbaik Peringkat Pertama Tingkat Kementerian Keuangan Tahun 2019. Keputusan tersebut berdasarkan KMK nomor 772/ KMK.01/2019 dan pemberian penghargaan dilaksanakan bertepatan pada Upacara Peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Oeang ke-73 pada tanggal 30 Oktober 2019 di Kantor Kementerian Keuangan.
“Penghargaan diberikan kepada kanwil di lingkungan Kementerian Keuangan yang dinilai telah meningkatkan integritas, inovasi, prestasi serta pembinaan kepada stakeholder dan unit vertikal di bawahnya,” ujarnya.