kievskiy.org

Dukung Akselerasi Generasi Digital, BRI Tekankan Pentingnya Transformasi Berbasis Teknologi

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan nilai ekonomi digital di Indonesia bisa menembus US$124 miliar atau setara Rp1.775 triliun pada 2025.
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan nilai ekonomi digital di Indonesia bisa menembus US$124 miliar atau setara Rp1.775 triliun pada 2025. /Dok. BRI

PIKIRAN RAKYAT – Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan nilai ekonomi digital di Indonesia bisa menembus US$124 miliar atau setara Rp1.775 triliun pada 2025.

Presiden RI Joko Widodo yang hadir dalam acara Indonesia Digital Tribe 2021 mengatakan pentingnya menyiapkan strategi untuk mengambil kesempatan di tengah kemajuan teknologi melalui ekosistem digital. Dalam acara yang didukung penuh oleh BRI itu, Jokowi menyampaikan digitalisasi itu perlu ditopang dengan meningkatkan kemampuan atau skills digital talenta-talenta muda tanah air.

“Potensi pasarnya ini besar, jangan yang mengambil nanti orang lain. Kita sekarang ini memiliki 2.319 start-up, makin hari makin tambah, tambah, tambah. Saya meminta semua perusahaan teknologi, semua perusahaan besar agar mau ditempati untuk magang mahasiswa-mahasiswa kita, anak-anak kita agar secepatnya semuanya berubah, mindset digital ada, skill digital ada, sehingga terbentuk sebuah kultur digital di negara kita,” ucap Jokowi 15 Desember 2021.

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Baca Juga: Bappenas Dukung Kebijakan Anies Baswedan Naikkan UMP DKI 5,1 Persen

Sementara itu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengungkapkan transformasi digital menjadi kunci penting dalam menjawab kebutuhan pasar dan nasabah yang berkembang pesat. Hal ini pula yang dilakukan BRI untuk menghadapi era disrupsi sehingga layanan perbankan BRI dapat semakin cepat, aman, serta dapat menjawab kebutuhan pasar.

Transformasi Digital Bank BRI mengacu pada 3 Framework utama. Pertama, Digitizing Core atau digitalisasi proses bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan berfokus pada efisiensi, sebagaimana dengan hadirnya aplikasi super Apps BRImo, BRISpot & BRILink. Kedua, Digital Ecosystems dimana BRI menyiapkan platform-platform digital untuk mendorong BRI masuk ke dalam bisnis ekosistem value chain sehingga diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru di sisi CASA, FBI dan Nasabah baru BRI, sebagaimana hadirnya BRIAPI. Ketiga, New Digital Propositions dimana BRI melakukan inovasi financial technology dengan pendekatan Fully Digital dan New Business Model dengan tujuan dapat memberikan layanan kepada nasabah lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien. Transformasi digital ini kami kembangkan untuk memberikan layanan perbankan hingga ke berbagai wilayah secara Go Smaller, Go Shorter & Go Faster, sejalan dengan visi utama perseroan untuk menjadi The Most Valuable Banking group in Southeast Asia & Champian of Financial Inclusion” kata Indra 15 Desember 2021.

Transformasi Digital yang dilakukan oleh BRI ditopang dengan BRIBRAIN yang merupakan platform berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning yang berfungsi sebagai enabler pekerja BRI dalam memberikan rekomendasi produk maupun dalam melakukan mitigasi risiko. Solusi yang diusung oleh BRIBRAIN dipercaya dapat meningkatkan customer engagement dengan  memberikan layanan keuangan yang lebih personalized kepada nasabah, lebih berkualitas, efisien, serta minim risiko.

Baca Juga: Sinergi BRI dan Pegadaian, Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Tabungan Emas Pertama di Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat