PIKIRAN RAKYAT - Ahli ekonomi yang hadir dalam forum World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss menilai sektor investasi di Amerika Serikat mengering pada tahun 2019 setelah bersitegang dengan Tiongkok terkait perang dagang.
Kepala Ekonom Bisnis di IHS Markit, Chris Williamson menyebut konsumen menjadi tulang punggung utama bagi perekonomian Amerika Serikat untuk mendongkrak iklim ekonomi nasionalnya.
Menurutnya, sepanjang tahun 2020, IMF memproyeksikan ekonomi AS akan tumbuh dikisaran dua persen, turun dari 2,3 persen tahun lalu. Sementara ekonomi Tiongkok diperkirakan melambat 6 persen, turun dari 6,1 persen tahun lalu.
Pertumbuhan yang sangat baik justru akan dialami oleh negara-negara emerging, Eropa, Brasil, dan Meksiko.
"Kami mungkin berada di posisi rendah sekarang. Kita harus mulai melihat pertumbuhan semakin cepat seiring berjalannya waktu,” kata Chris Williamson.
Ketua EY, perusahaan konsultan AS yang sebelumnya dikenal sebagai Ernst & Young, Kelly Grier menyampaikan pasar merespons cukup positif setelah adanya kesepakatan perang dagang yang dilakukan oleh Donald Trump dengan Pemerintah Tiongkok.
Lebih banyak pengeluaran bisnis dan rebound dalam pertumbuhan global akan membantu mendorong manufaktur yang sempat mengalami resesi ringan tahun lalu di Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin baru-baru ini memperkirakan lonjakan pertumbuhan di negaranya menyusul penandatanganan perjanjian perdagangan sebagian Tiongkok dan perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada.