kievskiy.org

Panik Ekonomi Akan Jatuh akibat Coronavirus, Safe Haven Diminati

PETA persebaran virus corona di wilayah Tiongkok.
PETA persebaran virus corona di wilayah Tiongkok. /DOK. CSSE JHU DOK. CSSE JHU

PIKIRAN RAKYAT -  Pasar global tidak stabil setelah aksi jual marak, Senin, 27 Januari 2020, akibat panik akan isu jatuhnya ekonomi.

Isu tersebut merebak menyusul menjalarnya wabah virus Corona (Coronavirus) di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Oleh karenanya, mata uang safe haven terus dilirik, setidaknya sampai akhir perdagangan Rabu, 29 Januari 2020 pagi WIB, dengan indeks dolar AS berada di tertinggi selama 2 bulan, disusul franc Swiss di tertinggi hampir 3 tahun terhadap euro.

Baca Juga: Terapkan 2 Ketentuan Baru, SNMPTN dan SBMPTN 2020 Tak Buat Pelajar Kebingungan

Seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Seputar Forex, safe haven adalah aset investasi yang mempunyai tingkat risiko rendah, ketika perekonomian global tidak menentu, atau ada gejolak geopolitik.

Beberapa jenis aset safe haven saat ini, antara lain bond pemerintah AS, emas, perak, tanah, dan properti.

Sementara itu Antara melansir, dolar Australia mengalami pelemahan terbesar, dan greenback menguat ke tertinggi delapan minggu terhadap sekeranjang enam mata uang saingan.

Baca Juga: Kompensasi Minyak Tumpah di Perairan Karawang Masih Menggantung, Nelayan Titip Aspirasi ke Senayan

Yen Jepang turun dari tingkat tertinggi Senin, 27 Januari lalu, terakhir melemah 0,26 persen menjadi diperdagangkan pada 109,17 yen per dolar AS.

"Penentuan posisi risk-off (penghindaran risiko) telah mendingin meskipun sentimen investor jelas tetap waspada dihadapkan pada teka-teki "risiko tak terduga" epistemologis tentang seberapa buruk dan seberapa luas dan seberapa ekonomis wabah Koronavirus akan merusak," tulis analis pada Action Economics.

Franc Swiss, investasi safe-haven tradisional bersama dengan yen dan dolar telah menguat menjadi 1,067 franc per euro, tertinggi sejak April 2017.

Baca Juga: Tiongkok Bersumpah akan Kalahkan Virus Corona ketika Negara-negara Bergegas Evakuasi Warganya

Franc telah mengambil kembali beberapa kenaikan tersebut dalam perdagangan Amerika Utara, dengan terakhir melemah 0,28 persen pada 1,071 franc per euro.

Pasar saham global dan harga minyak telah anjlok dalam beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran bahwa virus ini akan makin merusak ekonomi RRT yang sudah melemah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat