kievskiy.org

Kawal Rupiah karena Tekanan Corona, Bank Indonesia telah Kucurkan Rp300 Triliun

TELLER menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS.*
TELLER menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Untuk menguatkan nilai rupiah yang anjlok karena pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19.

Bank Indonesia sudah mengucurkan dana sekitar Rp300 triliun sepanjang tahun ini dalam intervensi pasar guna menguatkan nilai tukar rupiah dari tekanan dolar AS, yang terjadi akibat pandemi global virus corona atau COVID-19.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona di Dunia Sabtu 21 Maret 2020, Angka Kematian di Italia akibat COVID-19 Capai Angka 4.000 Jiwa

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam telekonferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, mengatakan intervensi nilai tukar rupiah dilakukan di pasar spot, kemudian di pasar sekunder untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas investor asing, dan intervensi di pasar Domestik NDF

"Kami terus melakukan injeksi likuidtas baik rupiah dan valas, untuk injeksi likuditas kami laporkan tahun ini sudah injeksi rupiah hampir Rp 300 triliun," kata Perry.

Baca Juga: Benarkan Kabar Dirinya Positif Virus Corona, Detri Warmanto: Gak Tahu Kapan dan di Mana Tertularnya

Injeksi likuiditas itu antara lain dengan pembelian SBN di pasar sekunder mencapai Rp163 triliun, yang telah dilepas investor asing. Kemudian, BI mengubah Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah atau batas pencadangan kas bank mencapai Rp51 triliun sejak awal tahun.

Selain itu, BI juga melonggarkan lagi GWM rupiah dengan tambahan likuiditas mencapai Rp23 triliun dan GWM valas dengan nilai suntikan dana 3,2 miliar dolar AS.

Baca Juga: Efek Social Distancing Mulai Terasa di AS, Penjualan Tiket Bioskop Drive-In Mendadak Naik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat