kievskiy.org

Jangan Hanya Pelatihan, Pemerintah Harus Bantu Salurkan Peserta Program Kartu Pra Kerja

FOTO ilustrasi sejumlah perusahaan membuka lowongan kerja.*/ANTARA
FOTO ilustrasi sejumlah perusahaan membuka lowongan kerja.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Program kartu pra kerja jangan hanya berfokus pada pemberian pelatihan tenaga kerja. Akan tetapi, juga harus disertai dengan program penyaluran peserta setelah dinyatakan lulus pelatihan.

Demikian diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, di Bandung, Senin 13 April 2020. Pasalnya, menurut dia, tidak mudah mencari pekerjaan, apalagi saat pandemi seperti ini.

"Jangan dilepas pada mekanisme pasar. Pemerintah juga harus membantu menyalurkan lulusan pelatihan. Kalau mencari sendiri butuh waktu lebih lama," ujarnya.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, 7.583 Pekerja di Jabar Kena PHK

Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah belajar dari program serupa yang digelar pada 1998. Saat itu, menurut Acuviarta, pemerintah hanya berfokus pada kuantitas peserta pelatihan.

"Akibatnya, banyak lulusan yang tidak tersalurkan dengan baik ke dunia kerja. Pencapaian sasaran kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan dunia usaha tidak tercapai," tuturnya.

Oleh karena itu, menurut dia, sebaiknya untuk program prakerja pemerintah menekankan pada kualitas pelatihan. Dengan demikian hasil yang diperoleh bisa bersifat jangka panjang.

Baca Juga: Jadon Sancho Tidak Tertarik Gabung Chelsea, Gabung Manchester United?

"Memang betul, program kartu pra kerja saat ini ditujukan untuk mereduksi dampak pandemi Covid-19. Akan tetapi, pemerintah jangan hanya mengejar target jangka pendek untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok, khususnya bagi korban PHK," katanya.

Program ini, menurut dia, harus menjadi jaring pengaman jangka panjang. Apalagi, ke depan tidak ada jaminan tidak akan terjadi kondisi serupa, berkembangnya wabah penyakit yang berdampak luas secara ekonomi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat